Lab FP Unwar Uji Kualitas Madu Trigona

Lab FP Unwar Uji Kualitas Madu Trigona

DENPASAR, diaribali.com-Serangkaian Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Kemendikbudristek Tahun 2022, Tim KKM Universitas Warmadewa (Unwar) yang di Pimpin Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, M.P bersama tim menerima kelompok Petani Madu Lebah Kele-kele sarining Trigona Pertiwi Bongkasa, Badung untuk melakukan Uji Laboratorium dan training dalam rangka peningkatan mutu madu “Kele-kele” dan juga untuk meningkatkan daya saing usaha bertempat di Laboratorium Fakultas Pertanian (FP) Unwar Senin(26/12).

Menurut Pasek Mangku, uji laboratorium pada madu kele-kele ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam madu dan meningkatkan kandungan nutrisi dan manfaat di dalamnya. Sehingga, kualitas dan rasa madu kele-kele menjadi lebih baik.

Kata dia, pendampingan yang dilakukan terhadap kelompok Petani Sarining Trigona Pertiwi Bongkasa sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu. Dimulai dengan kegiatan Join Research International yang bekerjasama dengan Central Bicol State University of Agriculture Philipina, pada tahun 2021 dan dilanjutkan dengan Program KKM yang didanai dari KemendikbudRistek Tahun 2022.

“Dengan dilakukan pelatihan sekaligus uji lab secara langsung ini, kelompok petani madu dapat mendapatkan ilmu secara langsung dan tahu akan prosesnya mengingat ini sangat penting untuk peningkatan kualitas,” ujarnya.

Di tahun 2023 pihaknya akan mencoba mengajukan proposal untuk melakukan pengabdian lagi sebagai bentuk keberlanjutan pendampingan dari Universitas Warmadewa.

Ketua Pengurus Kelompok Petani Madu Sarining Trigona Pertiwi Bongkasa I Made Swastika Antara mengaku bersyukur karena dapat melihat langsung proses dari pengurangan kadar air yang dilakukan di Lab FP Unwar.

BACA JUGA:  Unwar Terakreditasi Unggul dan Raih 8 Penghargaan dalam LLDikti 8 Award 2024

Pihaknya berharap pendampingan yang dilakukan oleh unwar dapat dilaksanakan berkelanjutan sehingga para petani di kelompoknya dapat menjadi mandiri.
“Tentunya ini kita harapkan ada kelanjutan pendampingan sampai kami menjadi bisa dan mandiri. Ini sangat membantu sekali agar bisa menghasilkan kualitas madu yang terbaik,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unwar yang diwakili oleh sekretaris I Ketut Selamet, SE.,M.Si., mengatakan program ini berjalan berkat tercapainya indikator kinerja utama (IKU) dari program pengabdian sebelumnya sehingga, Kemendikbudristek menggelontorkan sejumlah dana untuk Program KKM.

Selaku tim monitoring, ia melihat bahwa program ini dinilai sangat berguna bagi pengetahuan masyarakat khususnya petani madu kele-kele sebab, dengan program ini masyarakat mendapat maanfaat keilmuan dari proses yang dilaksanakan di lab.

Sehingga meningkatkan kualitas madu yang dihasilkan oleh petani tentunya dengan hal tersebut petani akan dapat mingkatkan nilai jual dari madu tersebut.

“Dengan meningkatnya kualitas madu yang dihasilkan tentu akan meningkatkan nilai ekonomis madu tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga,” pungkasnya. rl