Ketua Perdiknas Hadirkan 3 Akademisi, Bahas Haluan Unit Pendidikan Dibawahnya

3 Akademisi
Tiga akademisi top Undiknas memberikan masukan untuk pengembangan Perdikas ke depan, bertempat di Gedung Perdiknas, Selasa (14/12/2021)

DENPASAR-Diari Bali

Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Dr. AA Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda mengundang tiga akademisi top Undiknas, guna mendapatkan masukan menentukan haluan dan arah unit-unit pendidikan yang dinaungi serta menentukan kebijakan Perdiknas ke depan, bertempat di Gedung Perdiknas Denpasar, Selasa (14/12).

Menariknya, tiga akademisi yang diundang bergelar Doctor of Philosophy yang populer disingkat Ph.D. Gelar P.hD yang diterapkan di berbagai negara setara dengan gelar doktor di Indonesia. Kriteria dan persyaratan untuk meraih gelar ini dapat beragam di setiap negara, universitas dan fakultas yang menguji calon akademisi. Tiga akademisi yang dimaksud; Luh Putu Mahyuni, Ph.D., CA., CSRA., CMA., Ir. Agus Putu Abiyasa, B.Eng., Ph.D., IPM., serta Agus Fredy Maradona, SE., M.S.A., Ph.D., Ak.

Satu persatu memberikan masukan, saran, bahkan kritik yang bernas kepada sang ketua yang menaungi unit SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional serta Undiknas tersebut. Gung Eddy pun, tampak mencatat masukan-masukan dari tamu undangan. “Saya tidak pintar. Tapi saya yakin teman-teman saya hebat,” kata Gung Eddy.

Luh Putu Mahyuni, meminta Perdiknas sebagai payung hukum lembaga pendidikan mesti mengembangkan diri melihat prospek unit bisnis lain, namun yang masih relevan dengan pendidikan yang menjadi tujuan utama sang para pendiri.

“Saya setuju jika Ketua Perdiknas membuka unit-unit bisnis lain, tapi tentunya yang linear dengan pendidikan. Unit bisnis baru, selain memberikan kesempatan belajar dosen, guru dan mahasiswa juga bisa dijadikan sumber pendapatan baru di luar SPP,” kata Mahyuni.

BACA JUGA:  Unwar dan UGM Berkolaborasi dalam KKN Nasional di Kabupaten Karangasem

Yang terpenting, menurutnya, semua unit pendidikan di bawah Perdiknas tetap menjadi solusi di tengah masyarakat untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul dengan kemampuan memecahkan persoalan di tengah masyarakat itu sendiri. “Saya ingin teknologi menjadi tulang punggung di unit Perdiknas dalam pengembabangan kualitas akademis. Sebab kita tidak bisa lepas dari perkembagnan teknologi dewasa ini hingga ke depan,” pungkasnya.

Ir. Agus Putu Abiyasa, B.Eng., Ph.D., IPM., yang juga Dekan Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas ini berencana membangun integrasi antara SMK Teknologi Nasional dengan fakultas yang ia pimpin. Sebab, menurutnya, ke depan akan berkembang teknologi blockchain. Teknologi ini digadang-gadang memungkinkan segala sesuatu bisa divirtualkan yang memengaruhi tatanan kehidupan manusia.

Ia mencontohkan munculnya cryptocurrency dari pengembangan blockchain. Mata uang crypto menjadi peluang besar yang memunculkan ekonomi baru atau ‘token economic’. Ia melihat, generasi muda sudah mulai melek dengan teknologi baru ini. Banyak yang terlibat dalam perdaganan dan game crypto.

“Jadi masukan saya tadi semoga pimpinan Perdiknas merealisasikan infrastruktur pendukung teknologi informasi sebagai investasi. Kita juga punya SMK Teknologi yang bisa integrasikan dengan Undiknas yang notabene dibranding menjadi kampus digital,” jelasnya.

Sementara Agus Fredy Maradona, SE., M.S.A., Ph.D., Ak., menyampaikan, masyarakat perlu mengetahui bahwa Perdiknas juga mengelola SMP dan SMK, bukan hanya Undiknas. Selama ini, sebagian besar hanya mengetahui Undiknas karena lembaga perguruan tinggi ini lahir lebih awal dari dua lembaga pendidikan menengah tersebut.

BACA JUGA:  Pemkot Denpasar Dukung Siswa Yang Akan Berlaga di Thailand Inventors Day 2025

Untuk itu diperlukan upaya ‘re-branding’ secara berkelanjutan sehingga SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional dan Undiknas menjadi satu kesatuan utuh ditelinga masyarakat luas. Menurutnya dalam hal promosi tidak akan menemui kendala berarti. Pasalnya, nama besar Undikas sudah sangat familiar di telinga masyarakat.

“Masukan saya tadi soal branding semua unit di bawah perdiknas. Kadang kan orang nggak tahu kalau SMP Nasional dan SMK Teknologi Nasional itu bagian dari Undiknas. Masukan saya juga tadi soal apresiasi untuk keluarga besar di bawah Perdiknas yang berprestasi. Selama ini sudah baik,” kata Fredy. van