iklan warmadewa iklan stikom

Kesenian Semarandana Linggar Prakerti Banjar Kaliungu Kaja Tampil Apik di PKB XLVII

IMG-20250701-WA0021
Kesenian Gambelan Semarandana Linggar Prakerti, Banjar Kaliungu Kaja, Desa Dangin Puri Kaja, Selasa (1/7).

Denpasar, diaribali.com

Pagelaran Kesenian Pengembangan Berbasis Tradisi, Kesenian Gambelan Semarandana Linggar Prakerti, Banjar Kaliungu Kaja, Desa Dangin Puri Kaja, sebagai Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII sukses memukai penonton yang hadir di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center pada Selasa (1/7).

Sajian pementasan diawali dengan tabuh pembuka semara winangun, kreasi palegongan ‘Sabda Kasa’, Etude serta penampilan terakhir Hibrida Sekar Ginotan.

Kordinator Sekaa Gambelan Semarandana Linggar Prakerti, Banjar Kaliungu Kaja, I Made Ryan Prayita mengaku bersyukur pementasan hari ini berjalan dengan lancar. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan panjang sejak awal tahun untuk membina penari serta penabuh guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar.

Lebih lanjut dikatakan, Ryan, Sekaa Gambelan Semarandana Linggar Prakerti, Banjar Kaliungu Kaja sebagai Duta Kota Denpasar membawa empat materi yakni Tabuh Semara Winangun, Kreasi Pelegongan ” Sabda Kasa”, Etude, dan Hibrida Sekar Ginotan.

Dikatakannya, Kreasi Pelegongan ” Sabda Kasa” merupakan Kisah ini dipetik dari Epos Ramayana ketika Rama Wijaya mengikuti swayembara di kerajaan Mithila.

Raja Mithila, Prabhu Janaka ketika itu menyelenggarakan swayembara mengangkat “Gendewa” busur panah sakti milik kerajaan sebagai persyaratan untuk menemukan jodoh buat anaknya yang bernama Dewi Sita. Swayembara itu dimenangkan oleh Rama yang kemudian mempersunting Dewi Sita sebagai istrinya.

Garapan ini bertujuan untuk mengekspresikan tema PKB ke-47 yaitu “Jagat Kerthi Hita Samodaya”. Awatara adalah sebuah keyakinan turunnya dewa penyelamat untuk mencegah kehancuran dunia. Parasurama merupakan awatara ke 6 dan Rama Wijaya adalah awatara ke 7.

BACA JUGA:  “Ngerebong” Duta Denpasar Tampil Memukau Peed Aya PKB XLVII

“Garapan ini pertama kali dipentaskan oleh Sekaa Gong Kalingga Jaya pada tahun 1996, dalam rangka Pemelaspas gamelan baru, Gamelan Semaradana milik Banjar Kaliungu Kaja.Setelah melaksanakan upacara pernikahan di kerajaan Mitila, Rama dan Sita berpamitan kepada Prabhu Janaka untuk kembali ke kerajaan Ayodya. Dalam perjalanan pulang ke kerajaan Ayodya inilah Rama dan pasukannya dihadang oleh seorang Brahmana Kesatriya yang bernama Parasurama,” ujarnya. (db)