Kemenparekraf Tingkatkan Aksesibilitas Layanan Transportasi untuk Jaring Wisatawan

Kemenparekraf
Sandiaga Salahuddin Uno

BADUNG, diaribali.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berupaya meningkatkan aksesibilitas terutama layanan transportasi guna menggaet wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).

Sandiaga menyampaikan bahwa ia terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menambah kuota penerbangan ke destinasi wisata dalam negeri sehingga bisa menekan harga penerbangan ke angka yang lebih terjangkau. “Kami terus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk terus menambah jumlah penerbangan dan tingkat ketersediaan kursi,” ujar Sandiaga, Senin (11/9/2023) dalam keterangan persnya.

Selain itu, ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dalam mendukung pembangunan infrastruktur pendukung destinasi pariwisata, yang mencakup aksesibilitas dan konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan dalam 97 paket kegiatan infrastruktur.

“Dengan PUPR juga kami bekerja keras, karena aksesibilitas dengan membangun jalan menuju destinasi wisata. Alhamdulillah anggaran Rp2,34 triliun ini telah terselesaikan untuk membangun infrastruktur di destinasi pariwisata,” jelas Sandiaga.

Kemenparekraf pun mendukung pembangunan infrastruktur di daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pariwisata, berupa amenitas dan aksesibilitas dalam kawasan pariwisata, yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.

“Ini kita tawarkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan kajian agar terjadi percepatan pembangunan dana alokasi khusus bidang pariwisata. Jadi kita bisa membangun mulai dari creative hub sampai juga beberapa fasilitas pariwisata yang lain, dan pendukung ekonomi kreatif,” katanya.

BACA JUGA:  UMK Kota Denpasar Tahun 2025 Naik 6.5 Persen

Oleh karena itu, ia mengimbau kepala dinas pariwisata dan pelaku usaha industri pariwisata untuk memastikan dalam meningkatkan akses jalan dan sarana transportasi. Lebih lanjut, Menparekraf mengecam praktik percaloan terkait aksesibilitas, seperti yang terjadi di Pelabuhan Jepara di Karimunjawa beberapa waktu lalu karena sangat merugikan wisatawan dan menciptakan citra buruk bagi destinasi wisata.

“Untuk para calo di Karimunjawa yang lalu sudah ditindak tegas juga diberikan peringatan keras dan ini tidak bisa kita tolerir, tentunya kita lihat kalau pelanggarannya ini masih bisa dianggap pelanggaran ringan bisa diberikan pembinaan, tapi kalau pelanggarannya sangat berat dan menyangkut reputasi Indonesia yang sekarang di level dunia, harus betul-betul diberikan sanksi tegas,” terang Sandiaga.

Oleh karena itu, Menparekraf mengimbau penyelenggara biro perjalanan untuk dapat beralih pada digitalisasi, sehingga terhindar dari praktek percaloan. “Kami juga mengimbau semua agent tour, penyelenggara biro perjalanan untuk menggunakan digitalisasi sehingga praktik-praktik percaloan ini bisa kita kikis dan kita eliminasi,” pungkasnya. Zor