Kelompok Tani Desa Wisata Pinge Diberikan Edukasi tentang Penyakit Degeneratif dan Pemanfaatan VCO 

Pemberian edukasi tentang Penyakit Degeneratif dan Pemanfaatan VCO kepada kelompok tani Desa Wisata Pinge, Marga, Tabanan. (Foto:Ist)
Bagikan

TABANAN, diaribali.com – Tim Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan  (Poltekkes) Kemenkes Denpasar melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pinge Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Pengabdian ini berlangusng dari bulan Juni hingga Agustus 2024 mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dengan  mengusung tema “Edukasi Tentang Penyakit Degeneratif, Pelatihan Pembuatan Dan Pemanfaatan  Virgin Coconut Oil (VCO)  Pada Kelompok Tani”.

Pengabdian yang dilakukan Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis ini melibatkan setidaknya 30 anggota kelompok tani sebagai kelompok sasaran, diawali dengan pemberian pre tes untuk mengetahui pemahaman tentang penyakit degeneratf.

Koordinator pengabdian kepada masyarakat Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Cok. Dewi Widhya Hana Sundari,SKM.,M.Si., menjelaskan di desa wisata Pinge sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Petani berpotensi terpapar pestisida saat bekerja melakukan penyemprotan di lahan pertanian.

Apabila penggunaan pestisida tanpa  diimbangi dengan perlindungan dan perawatan kesehatan, orang yang sering berhubungan dengan pestisida, secara lambat laun akan mempengaruhi kesehatannya.  Paparan bahan kimia merupakan salah satu faktor resiko penyakit degeneratif.

“Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas I Marga, penyakit degeneratif menjadi bagian dari 10 penyakit utama yang diderita oleh masyarakat.  Pencegahan terhadap penyakit degeneratif dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan pemeriksaan Kesehatan,” jelas Cok Dewi saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa (20/8/2024).

Lebih lanjut dijelaskan, dalam kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat, anggota kelompok tani diberikan edukasi/penyuluhan mengenai penyakit degenerative. Materi penyuluhan antara lain pengertian penyakit degeneratif,  faktor risiko atau penyebab dan upaya pencegahannya.

Selain itu kegiatan juga diisi dengan pelatihan pembuatan VCO dan praktik pemanfaatan VCO untuk mencegah penyakit degeneratif. Pemanfaatan VCO untuk mencegah penyakit degenerative dengan cara diminum 1 sendok makan setiap hari (bisa langsung atau dicampur dengan segelas air putih atau menambahkan pada minuman lain).

Dalam pelatihan pembuatan VCO, masyarakat memanfaatkan hasil dari kebunnya sendiri. Setiap peserta membawa 3-4 butir kelapa, selanjutnya kelapa diolah menjadi VCO.  Hasil pelatihan pembuatan VCO didapatkan menghasilkan sekitar 2 liter VCO.

Kegiatan disambut antusias oleh semua peserta, karena peserta menjadi lebih memahami tentang penyakit degenaratif dan upaya pencegahannya.

Pada akhir kegiatan dilakukan pemberian bahan kontak berupa mesin parut kelapa dan perlengkapan pembuatan VCO kepada kelompok tani di desa wisata Pinge.

Pemberian bahan kontak diharapkan dapat dipakai sebagai pemicu untuk melanjutkan kegiatan. Anggota kelompok tani memiliki potensi untuk membuat produk yang bermanfaat untuk kesehatan dan bernilai ekonomis menggunakan hasil pertanian setempat.

Untuk mengendalikan atau mencegah menyakit degeneratif, petani dapat memanfaatkan bahan lokal dari hasil pertanian berupa produk minyak kelapa murni/VCO. Pemanfaatan VCO  dapat mencegah kegemukan, mengurangi risiko sakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes dan penyakit lainnya.

Selain itu produk olahan kelapa berupa VCO memiliki nilai ekonomis lebih tinggi, sehingga terbuka peluang untuk mengembangkan produk olahan kelapa berupa VCO khas desa Wisata Pinge.

Anggota pengabdian kepada masyarakat Jurusan Teknologi Laboratorium Medis diantaranya:  I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri, SKM.,MPH, Dr.dr I Gusti Agung Dewi Sarihati.,M.Biomed dan I Wayan Karta., S.Si, M.Si. rl