iklan warmadewa

Kekuatan Magis Gong, Diyakini Atasi Kendala Susah Berbicara pada Anak

Kekuatan Magis Gong, Diyakini Atasi Kendala Susah Berbicara pada Anak
Anak yang sudah berbica saat memohon peras gong.

KARANGASEM, diaribali.com-Umat Hindu di Bali masih meyakini dan mengkait-kaitkan antara kekuatan magis atau niskala di dalam setiap kendala kehidupan baik dari musibah, kesehatan, bencana alam, hingga pertumbuhan pada anak-anak.

Seperti halnya lambatnya anak-anak bisa berbicara atau hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja. Padahal pada usia wajarnya usia anak tersebut harusnya sudah mampu mengucapkan bahkan menirukan kata-kata dari orang tua atau pengasuhnya.

Gong merupakan seperangkat gamelan yang sudah disakralkan melalui upacara pemlaspas sebagai linggih atau yang berstana Dewa Iswara. Gong dalam gamelan gong kebyar merupakan berbentuk bulat atau windu. Dimana gong memiliki suara paling besar dan sebagai penentu awal atau akhir dari setiap tabuh yang dibawakan.

Setiap perangkat gong atau gamelan gong ini hendak digunakan, pasti diawali dengan upacara atau pemerasan atau peras gong untuk memohon ijin kepada hyang iswara agar gamelan yang sakral ini bisa digunakan dan memohon agar jalannya gending berjalan sesuai harapan.

Di Bali, peras gong ini diyakini sebagai memohon kelancaran agar si anak yang kurang lancar berbicara ampuh dan mampu memperlancar anak agar bisa berbicara. Entah keyakinan ini darimana sumbernya, apakah dari sastra atau tetua dahulu yang pernah melakukan hingga kini turun temurun ada saja yang memohon peras gong untuk memperlancar berbicara si anak.

Menurut Kelian Sekaa Gong di Desa Antiga, Kecamatan Manggis Karangasem I Wayan Puger, mengungkapkan, banyak yang sudah terbukti berkat nglungsur peras gong anak yang awalnya kurang lancar berbicara hingga pentes (lancar) berbicara.

BACA JUGA:  Satpol PP Tertibkan Ratusan Baliho dan Pamflet di Seluruh Wilayah Denpasar

Hal ini terbukti, banyak kesaksian masyarakat yang pernah nglungsur peras gong setelah lancar kembali mengucapkan terima kasih berkat peras gong anaknya lancar berbicara.

Saat nglungsur peras gong, lanjut Pria menginjak uzur ini memaparkan, si anak dimohonkan kepada hyang iswara agar si anak cepat bisa berbicara dan kepala si anak dibenturkan di moncong gong hingga gong berbunyi menandakan anak akan cepat bisa berbicara. “Kalau sampai nangis itu malah semakin bagus, itu awal dari anak bersuara anak lancar sikemudian hari,” ungkapnya nyeletuk.

Menariknya lagi, Puger menambahkan, tak sedikit masyarakat mengaku kewalahan kepada anaknya karena terlalu pentes atau lancar. Percaya tidak percaya, kenyataannya banyak anak yang sudah lancar berbica karena nunas peras gong.

Ditanya terkait doa atau mantra khususnya, ia mengaku hanya memohon dengan sesontengan sesuai apa yang menjadi harapan masyarakat. Dengan sederhananya mengucapkan doa kepada hyang iswara agr kelak anak dilancarkan berbicara.

Tak hanya itu, bagi gong yang sudah metaksu juga ampuh mengobati orang sakit. Hal ini terbukti juga atas kesaksian masyarakat yang pernah sakit yang tak kunjung sembuh. Setelah mengucapkan kaul jika nanti sembuh akan mementaskan gong dan nglungsur peras gong.

“Pernah terjadi, orang sakit sembuh usai mesesangi jagi ngupah gong yen tiang seger ( saya akan mementaskan gong kalau saya sembuh) dan akhirnya berselang beberapa hari setelah menyampaikan kaul berangsur sembuh,” terangnya setelah pengakuan orang yang bersangkutan menyampaikan. (Art)

BACA JUGA:  Cegah Kriminalitas, Pemkot Denpasar Ganti Lampu Penerangan Jalan dengan LED