Doa bersama untuk pemilu damai 2024

Enam Tokoh Pimpin Doa Bersama untuk Pemilu Damai 2024

Bagikan

DENPASAR, diaribali.com – Pengurus Daerah (PD) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Provinsi Bali, sebagai salah satu organisasi sayap PDI Perjuangan Bali, menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Doa bersama tersebut dipimpin langsung oleh enam tokoh lintas agama, Minggu, (20/10/2024).

Adapun tokoh-tokoh tersebut yaitu Tokoh Agama Hindu I Nyoman Kenak, SH, Tokoh Agama Konghucu Ws. Adinatha,, Tokoh Agama Budha Pandita Drs Sutikro Gunawan, Tokoh Agama Kristen Pdt. Dr. Noflin Ester Sarapong, S.Th, M.Pd, Tokoh Agama Katholik Rd. Yustinus Kurniawan Karwayu dan Tokoh Agama H Mudzakkir

Dalam kesempatan tersebut, Ivana Bunga Wahyuni ketua panitia menyampaikan Bali adalah miniatur Indonesia. Semua identitas atau kelompok masyarakat ada disini, Bahkan Bali adalah satu satunya daerah di Indonesia yang masyarakatnya amat heterogen. Baik suku, agama, ras, dan berbagai macam budaya, ada di Bali

Ini adalah anugerah sekaligus tantangan untuk kita jaga bersama. Sebab ditengah identitas pulau pariwisata kestabilan kerukunan umat beragama adalah urgensi penting yang harus disegerakan. Konsep Vasudhaiva Kutumbakam yang artinya kita semua adalah bersaudara serta Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu wajib untuk kita lanjuktan.

“Founding father atau bapak bangsa Indonesia telah meletakan pondasi penting kerukunan umat beragama. Kalau bicara toleransi atau kerukunan umat beragama maka Indonesia punya salah satu tokoh yang ideal untuk kita jadikan suri tauladan. Bahkan beliau dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Beliau adalah Aburahman Wahid atau Gusdur.” Ucap Bunga

Seluruh masyarakat Indonesia termasuk Bali merayakan pesta demokrasi yakni Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada 2024 merupakan momen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai sebuah proses demokrasi Pilkada tidak hanya menentukan pemimpin daerah, tetapi juga mencerminkan kematangan demokrasi dan kedewasaan politik suatu bangsa. Agar Pilkada dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkualitas, maka semua elemen penting mengambil peran untuk mewujudkan Pilkada yang damai. Tegas Bunga

“Lewat forum ini yang bertajuk Doa Lintas Agama untuk Pilkada Bali yang damai kami beserta para pemuka agama mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian”. Ajaknya

Sekretaris Dewan Penasehat Bamusi Bali, Nyoman Gde ‘Ponglik’ Sudiantara, menyampaikan, menghadapi situasi politik yang kian menghangat, para tokoh agama, terlebih pemuka agama diharapkan mampu menjadi perekat umat, menciptakan harmonisasi melalui penyampaian nilai-nilai kedamaian dan kerukunan yang ada di ajaran agama sehingga bisa memberikan pengaruh positif, mendatangkan kesejukan di tengah kontestasi politik yang sedang berlangsung.

Nyoman Gde ‘Ponglik’ Sudiantara menjelaskan, setiap pribadi memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyebarkan pesan kedamaian, menyampaikan kabar kebenaran di era keterbukaan informasi dan media sosial seperti sekarang ini. Terlebih fenomena konten manipulatif atau rekayasa informasi baik dalam bentuk teks, gambar, suara, video ataupun gabungan keempatnya cenderung meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu.

Dia mengimbau agar masyarakat lebih teliti dalam memilah dan memilih informasi. “Verifikasi sumber informasi atas setiap berita atau info yang diterima. Intinya saring dulu sebelum sharing,” katanya.

Dia pun juga mengajak seluruh elemen meningkatkan literasi digital di masyarakat. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari perbuatan melanggar hukum seperti menyebarkan berita palsu, berita hoaks, terlebih ujaran kebencian dan profilerasi atau perbuatan menghujat para tokoh, para pemimpin di negeri ini.

“Kita bangun generasi yang selalu berbuat baik, berbicara baik, berpikiran positif dan berakhlak mulia sebagai modal terbesar kita membangun Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Ditemui usai acara, Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak menuturkan bahwa doa lintas agama ini dilakukan untuk mendoakan kesuksesan Pemilukada 2024 mendatang. Sebab berkaca pada momen Pilpres tahun-tahun sebelumnya, kondisi di tengah-tengah masyarakat memanas karena berbeda pilihan ataupun hal lainnya.

“Semoga Bali bisa tetap rukun dan damai meskipun berbeda pilihan,” harapnya.