Benteng Majapahit Chess Kuta Gelar Tournament Catur
BADUNG, diaribali.com-Benteng Majapahit Chess Kuta menggelar turnamen catur terbuka bertempat di Gedung SD Negeri 1 Kuta, Badung, Minggu (12/6). Turnamen terbuka itu sukses menyedot ratusan pecatur mulai dari tingkat SD, SMP, hingga umum.
Pecatur yang datang tidak hanya dari Kuta melainkan dari Jawa Timur. Ini membuktikan olahraga catur masih hidup di tengah masyarakat, tidak kalah dengan cabang olahraga lainnya yang populer.
Ketua Benteng Majapahit Chess Club, Zainal Arifin Sitepu menjelaskan, turnamen ini merupakan yang kali pertama digelar. Tujuannya untuk menyiapkan altet catur menghadapi kejuaraan daerah (kejurda) Bali pertengahan Juni mendatang.
Tingginya antusiasme peserta, menurut Zainal, dikarenanan kompetisi catur sangat jarang diadakan. Sehingga begitu ada turnamen, para pecatur merasa terpanggil meski hadiahnya tidak seberapa.
Ke depan, kata Zainal, pihaknya secara konsisten menggelar turnamen tingkat SD dan SMP di Kuta. “Kami rencanakan Desember 2022 karena di bulan itu ada sela liburan murid,” kata Zainal.
Sekretaris Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bali Ni Putu Widiari mengapresiasi turnamen yang digelar Benteng Majapahit Chess Club tersebut, apalagi melibatkan pecatur junior yang notabene pelajar.
Mantan altet catur ini menilai, langkah Benteng Majapahit Chess Club sejalan dengan upayanya sejak dulu yang bertekad memasyarakatkan catur di kalangan pelajar. Salah satu caranya dengan mamasukan catur sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Regenerasi, lanjut Widiari, menjadi program prioritas Percasi Bali demi meraih pundi-pundi emas di berbagai ajang ke depannya. Menurutnya, prestasi catur Bali perlu digenjot lagi sebab, prestasi terakhir pada PON Papua, Bali hanya bisa menggongol satu medali perak dari cabang catur.
Menurut Widiari, prestasi catur sangat bergantung pada motivasi diri masing-masing atlet. “Meski pun kita siapkan fasilitas, pelatih, sponsor dan kita kirim ke mana-mana, tapi kalau motivasi dirinya rendah, ya tidak akan berhasil. Itulah kunci dari olahraga ini,” jelas Widiari.
Turnamen ini mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat Kuta, Dewa Putu Manik. Ia mengaku bangga melihat semangat pecatur yang datang dari berbagai daerah untuk menguji kebolehan adu otak.
Dewa Putu Manik berharap, club-club catur dan pecinta catur di Kuta semakin sering menggelar even serupa karena hal ini sangat jarang terjadi di wilayah Kuta. “Saya harap momentum ini sebagai tonggak kebangkitan atlet catur di Kuta dan Badung pada umumnya,” harap tokoh dari Puri Kuta ini.
Dukungan, Dewa Putu Manik tidak sebatas wacana. Ia menyerahkan bantuan uang tunai untuk menyukseskan kompetisi tersebut. “Semoga bermanfaat. Saya akan dukung sepenuhnya even-even olahraga khususnya yang digelar di Kuta karena saya juga berkecimpung di dunia olahraga,” pungkas tokoh kharismatik ini.
Tiga besar pemenang kategori Kelompok SD Putri yakni Luh Putu Etik, Ni Made Devkanya Nandita, dan Nyoman Yurisaka Kirana. Kelompok SD Putra diraih, Gede Yudi Putra Sastrawan, Ngurah Made Gangga Raditiyasa, dan Xien Lintang Tuahmaru.
Pada kelompok SMP Putri, Komang Devi Saira Sari, Ni Putu Ina, Komang Ayu Trisnawati. Kelompok SMP Putra, M. Zaky Ubaid Al Zakir, Made Dipa Nugraha, serta I Gede Adi Wayhu Putra. Sementara dari kelompok senior, juara 1 Luhur dari Buleleng, disusul Supali dari Badung dan Rafiudin dari Jembrana. TUM