Bali Alami Kontras Suhu Saat Puncak Kemarau Agustus 2023

Puncak kemarau

BADUNG, diaribali.com – Puncak kemarau Agustus 2023 ini tidak hanya mengakibatkan Bali mengalami suhu dingin saat malam dan dini hari. Namun, cuaca terik di siang hari juga menjadi salah satu ciri wilayah Bali mengalami kontras suhu yang biasa terjadi saat musim kemarau.

Sub Koordinator Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Tirtha Wijaya mengatakan, wilayah Indonesia yang berada di selatan khatulistiwa saat puncak kemarau mengalami kontras suhu, yakni panas terik di siang hari dan sangat dingin di malam dan dini hari.

“Fenomena ini merupakan peristiwa yang biasa terjadi pada musim kemarau akibat gerak semu tahunan matahari,” ungkapnya, Selasa (8/8).

Trirtha Wijaya menjelaskan, selain pengaruh pelepasan energi panas yang lebih cepat karena minimnya kelembaban udara dan awan, kondisi ini juga akibat angin monsun dingin Australia. Ia menyebut, selama kemarau, jumlah awan relatif kurang, sehingga saat siang hari sinar matahari maksimal mencapai permukaan, sementara pada malam hari terjadi pelepasan energi panas maksimal dari permukaan Bumi menuju atmosfer.

 “Fenomena terik di siang hari dan sangat dingin di malam hari merupakan karakteristik puncak musim kemarau terutama di wilayah yang langsung menghadapi angin monsun Australia,” terangnya.

“Periode gerak semu matahari, dimana matahari lebih jauh daripada wilayah yang berada di selatan Indonesia. Dengan kurangnya uap air di musim kemarau dampaknya adalah panas dari permukaan bumi yang dilepaskan pada saat malam hari langsung terlepas ke lapisan yang lebih tinggi, karenanya tidak ada panas yang tersimpan dekat permukaan bumi maka pada pagi hari akan terasa lebih dingin dari biasanya,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Pasca ditutupnya Operasional Trans Metro Dewata, Pasek Suardika Sampaikan Masukan

Berdasarkan pengamatan BMKG, wilayah Indonesia yang berada di selatan khatulistiwa mengalami kontras suhu yakni panas di siang hari dan sangat dingin pada malam dan dini hari. Selain pengaruh pelepasan energi panas yang lebih cepat karena minimnya kelembaban udara dan awan di musim kemarau, hal ini juga dipengaruhi oleh angin monsun dingin Australia.

Fenomena ini mengakibatkan suhu udara di sejumlah wilayah Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Bali, Jawa dan Nusa Tenggara terasa lebih dingin di malam hari dan panas terik di siang hari. Khusus untuk Bali suhu udara saat malam hari mencapai 20 derajat Celsius, sementara di siang hari dikisaran 32 derajat hingga 33 derajat Celsius. Zor