


Overstay dan Sering Bikin Onar, Pria Aljazair Diamankan Imigrasi Ngurah Rai

DENPASAR, diaribali.com – Merespon laporan masyarakat yang masuk melalui kanal WhatsApp resmi Imigrasi Ngurah Rai, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mengambil langkah tegas dengan mengamankan pria Warga Negara Asing (WNA) asal Aljazair berinisial SAB (38), pada Rabu (17/4).
SAB melanggar izin tinggal dan kerap membuat keonaran sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Ia diamankan oleh tim Inteldakim Imigrasi Ngurah Rai disebuah penginapan di wilayah Legian.
“Kami menerima pesan WhatsApp dari masyarakat yang melaporan mengenai adanya WNA yang sering berbuat onar serta diduga overstay. Tim pengaduan masyarakat kemudian mengumpulkan informasi lebih lanjut dari pelapor serta pengecekan pada database keimigrasian. Setelah informasi dirasa cukup, kemudian bekoordinasi dengan bidang Inteldakim yang ditindaklanjuti dengan cepat dengan melakukan pengawasan keimigrasian”, terang Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra, Kamis (18/4) di Denpasar.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Inteldakim, diketahui bahwa SAB terakhir kali masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 17 Mei 2022 menggunakan visa kunjungan indeks B211 dan memiliki Izin tinggal yang sudah habis masa berlaku sejak 15 September 2023.
Suhendra menambahkan, saat ini telah dilakukan pendetensian terhadap SAB di ruang detensi Imigrasi Ngurah Rai sembari menunggu proses pendeportasian. SAB telah melakukan pelanggaran keimigrasian sebagaimana pasal 78 ayat (3) UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dan terhadap yang bersangkutan akan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa deportasi dan namanya akan diusulkan masuk dalam daftar penangkalan
“Partisipasi masyarakat dalam pengawasan keberadaan WNA sangat kami harapkan dalam rangka menjaga keamanan, ketertiban serta mendukung ekosistem pariwisata di Bali. Oleh karena itu apabila terdapat WNA yang dicurigai atau diduga melanggar aturan keimigrasian, masyarakat dapat melaporkannya melalui kanal-kanal media sosial resmi Imigrasi Ngurah Rai,” tutup Suhendra. Zor