Tingkatkan Energi Bersih di Bali, 10 Startup Bergabung Dalam Bali Women Climate Entrepreneur Project

DENPASAR, diaribali.com – New Energy Nexus (NEX) Indonesia secara resmi mengumumkan 10 startup yang bergabung dalam Bali Women Climate Entrepreneur Project. Melalui program akselerasi dan inkubasi startup, Bali Women Climate Entrepreneur Project memberikan program dukungan pengembangan bisnis selama 4 bulan bagi perempuan pengusaha di bidang energi bersih dan inovasi di bidang iklim yang berlokasi di Bali demi mempercepat perkembangan inovasi bisnis dan kepemimpinan.
Melalui program ini, NEX Indonesia bertujuan untuk menjembatani kesenjangan gender dan meningkatkan partisipasi perempuan di sektor energi bersih dan solusi iklim sehingga dapat meningkatkan respons dan adaptasi perempuan terhadap perubahan iklim. Bali Women Climate Entrepreneur Project didukung oleh ClimateWorks Foundation dan merupakan bagian dari Bali Climate and Development Initiative (diinisiasi oleh New Energy Nexus Indonesia, WRI Indonesia, dan IESR), serta bekerja sama dengan Bumi Pratisara Foundation.
Baca juga SMK Teknas Siap Ambil Bagian Penuhi 9 Juta Tenaga IT
Adapun 10 startup dengan kepemimpinan perempuan yang bergabung dalam Bali Women Climate Entrepreneur diantaranya Griya Luhu, Biorock Indonesia, PT. Kolaborasi Bumi Pertiwi, GO EV, Go Sustainable, Bendega, Tri Hita Consulting, 360E.io, Gumitri, dan Azura Indonesia.
“Bali adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Melihat potensi dan peluang yang muncul di sektor iklim, seperti pariwisata berkelanjutan, kita perlu memastikan bahwa perempuan dapat berpartisipasi penuh dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di Bali,” Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam, Senin (13/2).
Baca juga Sugawa Korry Bakal Turun Gunung Rebut Kursi DPR RI
“Tidak dapat disangkal masih banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan dalam berpartisipasi di bidang energi bersih, teknologi dan inovasi iklim, tetapi kami berharap 10 startup yang dipimpin oleh perempuan hebat ini, dapat menginspirasi generasi perempuan berikutnya untuk memulai perjalanan mereka, untuk membuat perubahan yang kita butuhkan,” tambah Rainy Putri selaku Manajer Program New Energy Nexus Indonesia dan Co-Leader dalam program ini.
Diyanto menyebutkan, dari data dari tahun 2018 menunjukkan bahwa keseluruhan orang yang menempuh bidang Science, Technology, Engineering, Math (STEM) untuk studi lanjutannya, persentase perempuan Indonesia hanya mencapai 12 persen. Dalam konteks industri energi global, hanya 11 persen perempuan pendiri startup energi hal ini perlu segera berubah. “NEX Indonesia, sebagai organisasi yang berfokus membangun ekosistem energi bersih dan inovasi di bidang iklim bergerak melawan status quo. Bali Women Climate Entrepreneur Project adalah langkah awal dari upaya kami untuk mematahkan kepercayaan yang mengakar bahwa sektor energi bersih dan teknologi adalah sektornya laki-laki,” ucapnya.
Baca juga Lomba “Pangenter Acara” Tinggi Peminat
“Kami percaya bahwa untuk berkembang, bisnis yang baik perlu memberikan dampak. Melihat kerusakan lingkungan yang semakin parah, khususnya di Bali, kami bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir dan nelayan dengan pengetahuan, fasilitasi, pelatihan, dan dukungan dengan perangkat IT untuk mengadopsi kebiasaan hijau-biru. Sebagai satu-satunya pemimpin perempuan di antara rekan-rekan kerja saya, saya benar-benar percaya bahwa lingkungan yang inklusif, serta dikelilingi oleh rekan kerja laki-laki yang suportif dapat mempengaruhi perkembangan bisnis kami secara signifikan dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” tutup Nungky Adzani selaku CMO Bendega. rl