WHDI Gelar Pelatihan Membuat Banten Otonan Tumpeng Pitu
DENPASAR, diaribali.com-Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan membuat banten Otonan Tumpeng Pitu bagi para wanita Hindu, Minggu (2/10), diikuti 20 orang wanita Hindu Banjar Yang Batu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur.
Hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di area Balai Banjar Yang Batu Kauh tersebut Istri Wakil Wali Kota Denpasar sekaligus Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Baca juga Yudisium Ke-40 FH UNR Lepas 182 Calon Wisudawan
Di hadapan para peserta pelatihan, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan pelatihan banten otonan seperti ini sarat akan makna serta filosofi di dalamnya. “Seperti yang kita tahu bersama, banten otonan digunakan untuk memperingati hari kelahiran setiap 6 bulan sekali. Tentunya para wanita Hindu diharapkan kedepannya dapat membuat sarana upakara ini sendiri. Saya meyakini pelatihan ini dapat memfasilitasi para wanita Hindu untuk memahami, belajar dan praktek langsung,” ujarnya.
Sekertaris WHDI Kota Denpasar, Luh Made Kusuma Dewi mengatakan, pelatihan ini sebagai langkah pemberdayaan para wanita Hindu sebagai pihak yang sarat akan kegiatan membuat banten. “Ibu ibu erat sekali dengan kegiatan membuat banten. Tentunya, pelatihan membuat banten sudah pernah didapatkan sebelumnya, baik penyelenggaranya WHDI Kota Denpasar maupun melalui kegiatan adat ngayah di banjar dan juga piodalan di pura setempat,” ucapnya.
Baca juga Yudisium PPs UNR Lepas 108 Calon Wisudawan, Lulusannya Tersebar Diseluruh Tanah Air
Selain itu, tambah Kusuma Dewi, kegiatan ini sebagai ajang penjabaran prinsip kebersamaan dan meningkatkan kebersamaan wanita Hindu antara satu dan lainnya. “Pelatihan ini kita harapkan bisa semakin mengeratkan kebersamaan dan kekeluargaan dengan berdasar pada semangat Vasudaiva Kutumbhakam. Mari kita sama sama saling sharing dan membagi pengalaman, untuk menjadikan kedepannya lebih baik lagi,” lanjutnya.
Pelatihan membuat banten otonan ini, dipandu oleh tiga narasumber pelatihan WHDI Kota Denpasar. Yakni, Ni Wayan Sukerti, Ni Nyoman Ciri serta Ni Made Sucitawati.
Baca juga Kapolri Jenguk Pasien Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Narasumber pelatihan, Ni Wayan Sukerti mengungkapkan, kebutuhan akan banten dan sarana upakara lainnya bagi kehidupan masyarakat Bali begitu beragam. “Kebutuhan upakara dari canang dan banten untuk upacara baik Manusa Yadnya, Dewa Yadnya, maupun Pitra Yadnya begitu beragam. Seperti halnya dalam upakara otonan, terdapat jenis dan kelengkapan banten yang harus kita ketahui,” tuturnya sembari menuntun para peserta.
Sebagai tuan rumah, Perbekel Desa Dangin Puri Klod, I Made Sada mengaku senang dan mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini. “Ini kesempatan baik untuk bisa belajar banyak terkait membuat banten. Jadi, saya harapkan gunakan kesempatan ini sebaik baiknya. Terima kasih WHDI Kota Denpasar telah berkenan menggelar pelatihan ini di wilayah kami,” ungkap Made Sada. Zor