Wawali Arya Wibawa Tegaskan Pentingnya Harmoni Budaya dalam Mewujudkan Denpasar Kota Kreatif

Denpasar, diaribali.com
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa kembali menegaskan komitmen pemerintah kota dalam menjaga harmoni antara kemajuan dan nilai budaya pada kuliah umum Utsawa Brahma Widya di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Sabtu (11/10). Acara yang digagas Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini mengangkat tema besar tentang sinergi pembangunan berbasis budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Arya Wibawa menggarisbawahi filosofi Tri Hita Karana sebagai landasan fundamental pembangunan Denpasar, yang menekankan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. “Denpasar tidak hanya bergerak maju secara fisik, tapi juga menjaga jati diri dan kearifan lokal,” ujarnya di depan para akademisi, OPD, dan mahasiswa.
Wawali mengakui tantangan kota modern seperti kemacetan dan sampah menjadi fokus utama. Tingkat pengelolaan sampah yang telah mencapai 96,25 persen dinilai sebagai langkah konkret Pemkot, termasuk pengangkutan 25 ton sampah dari sungai setiap hari serta pembangunan 5.500 Teba Modern.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, melainkan kolaborasi dengan masyarakat dan ASN sebagai agen perubahan.
Tidak hanya itu, Denpasar juga didorong menjadi kota kreatif berbasis ekonomi digital dengan ruang publik inovatif seperti Dharma Negara Alaya (DNA) dan Graha Yowana Suci. Festival Denfest, D’Youth Fest, dan DTIK Fest menjadi sarana menumbuhkan kreativitas dan literasi digital kaum muda.
Dalam aspek sosial, Pemkot Denpasar menghadirkan program pemberdayaan penyandang disabilitas melalui Graha Nawasena dan Radio Raditya yang melibatkan penyiar disabilitas aktif. Pojok Kebaikan (Pobia) sebagai layanan publik digital memperkuat inklusivitas sosial. “Denpasar bukan sekadar kota kreatif, tapi juga kota berempati,” tegas Arya Wibawa.
Dekan Fakultas Brahma Widya, Prof. Dr. I Wayan Wastawa, MA, bersama Ketua Utsawa Brahma Widya 2025, Dr. Ida Bagus Subrahmaniam Saitya, menyambut positif motivasi Wawali untuk menjaga nilai budaya dan harmoni. Selain kuliah umum, kegiatan ini diwarnai lomba Utsawa Dharma Gita, debat agama dan budaya, Tri Sandhya, serta cerdas cermat tingkat SD hingga SMA/SMK se-Bali.
“Denpasar menjadi teladan bagaimana kota modern dan budaya bisa berjalan beriringan,” kata Wastawa. (db)