Warmadewa Tuan Rumah Kompetisi Arsitektur Bambu Internasional Bertema Minimalisme

Denpasar, diaribali.com –
Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTP) Universitas Warmadewa melalui Program Studi Arsitektur kembali dipercaya sebagai Event Organizer sekaligus Tuan Rumah Divisi Indonesia dalam ajang internasional The 8th Guangdong Hong Kong Macao Greater Bay Area Association of Southeast Asian Nations International Colleges and Universities Construction Competition (Indonesia Division) dengan mengusung tema “Minimalism.”
Kegiatan puncak berupa Penjurian Final Tiga Besar berlangsung pada Sabtu, 1 November 2025 di Aula Sri Ajnadewi, Gedung C Lantai 5 Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa.
Penjurian menghadirkan lima orang juri profesional yang telah lama berkecimpung di bidang arsitektur bambu, yakni Gilang Iqbal Noegrha (PT Bamboo Pure), Maxy Tumangke (IBUKU Studio), Widhi Nugroho (Studio WNA), Guanqiu Zhong (School of Architecture, South China University of Technology & Co-founder Atelier cnS), serta Zhao Yang (Chairman of Southeast Asia Designers Alliance).
Enam tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut berkompetisi, antara lain dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Bandung Institute of Technology (ITB), serta Universitas Warmadewa sebagai tuan rumah.
Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Nengah Sinarta, S.T., M.T., IPM., ASEAN ENG., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi profesional dalam mengembangkan inovasi arsitektur bambu yang berkelanjutan.
Ia menilai kompetisi ini bukan sekadar ajang kreativitas, tetapi juga sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengekspresikan gagasan desain yang berpijak pada nilai-nilai lokal dan ramah lingkungan.
Dekan juga menekankan bahwa tema Minimalism tidak hanya berbicara tentang kesederhanaan bentuk, melainkan juga tentang keseimbangan fungsi, proporsi, serta keindahan yang lahir dari kesederhanaan itu sendiri.
Menurutnya, keenam karya finalis menampilkan kualitas ide yang tinggi dengan orisinalitas yang kuat, yang sekaligus menunjukkan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam mengolah bambu menjadi karya arsitektur bernilai tinggi.
Ia turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini dalam waktu yang relatif singkat, termasuk para juri dari berbagai institusi, panitia mahasiswa, serta dukungan kolaboratif dari Bamboo Pure, IBUKU Studio, Studio WNA, dan South China University of Technology. Melalui kegiatan ini, diharapkan potensi bambu sebagai material arsitektur dapat terus dikembangkan dan dikenal luas hingga ke tingkat internasional.
Sementara itu, Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P., menegaskan, penyelenggaraan kompetisi ini memiliki makna penting bagi dunia pendidikan tinggi, terutama dalam memperkuat peran universitas sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi berkelanjutan.
Ia menyebutkan bahwa bambu memiliki nilai yang sangat dalam bagi budaya Indonesia, khususnya di Bali, di mana material ini tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memiliki makna spiritual dan filosofis.
Menurutnya, bambu adalah material yang ramah lingkungan, terbarukan, serta efisien, dengan karakteristik yang tahan terhadap gempa dan mudah dibentuk secara dinamis. Hal tersebut menjadikan bambu sebagai bahan bangunan masa depan yang selaras dengan prinsip arsitektur hijau dan keberlanjutan.
Rektor juga menilai bahwa kompetisi seperti ini berperan penting dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan inovatif, serta menggali potensi arsitektur bambu sebagai wujud kearifan lokal yang dapat bersaing di panggung global. Ia berharap karya-karya terbaik dari para finalis dapat melangkah ke tahap internasional di Guangdong Hong Kong Macao Greater Bay Area, Tiongkok, dan menunjukkan bahwa arsitektur bambu Indonesia memiliki keunikan serta keindahan yang tak tertandingi.
Penjurian berlangsung dalam suasana kompetitif, inspiratif, dan penuh semangat akademik. Kegiatan ini nantinya ditutup dengan pengumuman tiga tim terbaik yang akan mewakili Indonesia pada tahap internasional di Tiongkok.
Melalui ajang ini, Universitas Warmadewa terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni arsitektur yang inovatif serta berorientasi global, sejalan dengan visi universitas menuju kampus unggul berdaya saing internasional. ( Art)