
Undiknas Telurkan Doktor ke- 54

Denpasar,diaribali.com–
Dosen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra, SM., MSM resmi meraih gelar doktor bidang Ilmu Manajemen dari Universitas Airlangga usai menempuh ujian promosi doktoral pada Jumat, 11 Juli 2025.
Dalam disertasinya yang berjudul “Eksplorasi Peran Perempuan dalam Suksesi dan Keberlanjutan Bisnis Keluarga (Studi pada Womenpreneur Bali)”, ia menyoroti dinamika peran perempuan dalam mewarisi dan melanjutkan bisnis keluarga, khususnya dalam konteks budaya Bali yang masih kental dengan sistem patriarki.
Fokus utama penelitian ini adalah mengeksplorasi bagaimana perempuan sebagai suksesor menavigasi tantangan budaya, gender, serta dinamika internal keluarga dalam proses suksesi bisnis. Widya Hadi juga mengungkap berbagai strategi adaptif yang digunakan perempuan untuk memastikan keberlanjutan usaha, di tengah hambatan struktural yang masih mereka hadapi.
“Di tengah meningkatnya keterlibatan perempuan dalam sektor ekonomi dan pendidikan, masih banyak yang belum memperoleh legitimasi sebagai pemimpin bisnis keluarga. Disertasi ini hadir untuk menyoroti potensi, tantangan, dan dinamika yang mereka hadapi,” kata Pria yang akrab disapa Gung Hadi saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu (13/7/1025).
Gung Hadi menjelaskan bahwa riset ini muncul dari kesenjangan literatur dan praktik terkait peran perempuan dalam bisnis keluarga di Indonesia, khususnya di Bali. Meskipun tren global menunjukkan peningkatan keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan bisnis, realitas lokal masih didominasi sistem patrilineal yang kerap mengesampingkan perempuan dari proses suksesi.
Salah satu temuan paling menarik dari penelitian ini, kata Gung Hadi adalah munculnya konsep “gender champion”, yakni perempuan suksesor yang tidak hanya sukses mengambil alih bisnis keluarga, tetapi juga mampu mendorong perubahan nilai di dalam keluarga dan organisasi. Mereka membangun otoritas melalui kompetensi, inovasi, dan negosiasi sosial, tanpa menunggu legitimasi dari sistem yang cenderung bias gender.
Penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan dari keluarga terutama ayah atau pasangan, keterlibatan sejak dini dalam bisnis keluarga, serta jejaring sosial eksternal, merupakan faktor-faktor kunci dalam keberhasilan suksesi perempuan di lingkungan budaya patriarki.
Gung Hady menawarkan sejumlah implementasi hasil penelitiannya, di antaranya ; Penyusunan panduan strategis suksesi yang inklusif gender berbasis kompetensi, perumusan kebijakan internal bisnis keluarga yang memberi ruang kepemimpinan setara bagi anak perempuan, pengembangan modul pelatihan dan mentoring bagi calon suksesor perempuan.
Selain itu, pembentukan forum atau komunitas perempuan suksesor untuk berbagi pengalaman dan memperkuat solidaritas;l, rekomendasi kebijakan publik, seperti program afirmatif atau insentif dari pemerintah daerah bagi bisnis keluarga yang mendorong kepemimpinan perempuan.
Melalui disertasi ini, Gung Hadi berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendorong transformasi sistem bisnis keluarga yang lebih setara dan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Bali.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Dr. A.A.N. Eddy Supriyadinata, turut memberikan apresiasi atas capaian akademik I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra. Ia menyampaikan bahwa Gung Hadi merupakan doktor ke-54 di lingkungan Undiknas. Saat ini, 41 persen dari dosen Undiknas telah mengantongi kualifikasi pendidikan doktoral.
“Disertasi Gung Hadi sangat menarik karena mampu menjadi pendobrak way of thinking dalam organisasi keluarga. Ia berhasil membedah isu-isu penting seperti glass ceiling, golden cage, hingga melahirkan konsep gender champion,” ujar Gung Eddy.
Ia menambahkan, Yayasan Perdiknas terus berkomitmen mendorong para dosen untuk melanjutkan studi doktoral. Berbagai dukungan telah diberikan, termasuk pembiayaan pendidikan, guna mempercepat peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik di lingkungan Undiknas. (Art)