Tring! Pegadaian Genjot Cuan Gen Z, Nabung Emas Kini Cukup Rp10 Ribu

IMG-20251025-WA0088
Gathering Pegadaian di Seputar Lokasi Tring Festival kawasan Icon Mall, Bali, Sabtu (25/10).

Denpasar, diaribali —
PT Pegadaian (Persero) terus tancap gas dalam transformasi digital. Melalui peluncuran aplikasi “Tring by Pegadaian”, perusahaan pelat merah ini resmi membidik generasi muda yang kian melek investasi.

Aplikasi anyar tersebut diperkenalkan dalam Media Gathering Kantor Wilayah VII Denpasar, yang digelar di Icon Mall Sanur pada 24–26 Oktober 2025.

Lewat Tring, pengguna bisa menabung emas mulai dari Rp10.000, mencetak emas fisik, hingga memantau harga emas dunia secara real-time.

“Anak muda kini lebih nyaman bertransaksi lewat ponsel. Dengan Tring, kami menghadirkan cara mudah, aman, dan terjangkau untuk mulai berinvestasi emas,”
ungkap  Supriyanto, Kepala Divisi IT Strategic Pegadaian.

Tring, lanjutnya,  menjadi hasil integrasi dua platform digital Pegadaian sebelumnya — Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital dalam satu ekosistem terpadu. Langkah ini diharapkan memperkuat efisiensi layanan sekaligus memperluas inklusi keuangan berbasis emas di seluruh Indonesia.

Selain meluncurkan aplikasi baru, Pegadaian juga memaparkan kinerja impresif sepanjang 2025. Hingga Oktober, total aset nasional menembus Rp110 triliun, dengan Kanwil VII Denpasar menempati posisi ketiga terbesar secara nasional lewat nilai outstanding loan mencapai Rp11,1 triliun.

Produk tabungan emas juga mencatat pertumbuhan signifikan. Secara nasional, penyaluran tabungan emas telah menembus 750 kilogram, di mana sekitar 60 persen kontribusi berasal dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

“Kepercayaan publik terhadap Pegadaian terus meningkat. Inovasi digital seperti Tring akan memperluas pasar, terutama di kalangan muda yang menjadi target literasi keuangan masa depan,” imbuh I Made Suasmarajaya, Kepala Departemen Business Support Pegadaian Kanwil VII Denpasar.

Di Bali sendiri, sambungnya,  tercatat sudah ada 400.000 pengguna aktif aplikasi Tring, dengan 70 persen berasal dari wilayah Provinsi Bali.

Permintaan emas fisik pun ikut melesat — dari rata-rata 45 kilogram per bulan di awal tahun menjadi 128 kilogram pada Oktober 2025.

“Kami optimistis bisa tembus 150 kilogram hingga akhir bulan. Sekitar 30 persen transaksi kini sudah dilakukan lewat aplikasi Tring,”  harpanya.

Dengan gebrakan digital ini, Pegadaian bukan hanya memperkuat posisi di pasar investasi emas, tapi juga berhasil menggaet Generasi Z sebagai investor masa depan — cukup mulai dari sepuluh ribu rupiah. (Ant)