Topeng Bona Menjemput Pasar Digital

IMG-20251126-WA0061
Tim Dosen Pengabdian Universitas Warmadewa saat melakukan Pendampingan kepada ARTPM Bali di Desa Bona, Gianyar.

Gianyar,diaribali.com
Upaya penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali dilakukan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang menyasar UMKM seni rupa ARTPM Bali di Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar sejak bulan April hingga Oktober 2025.

Program ini menjadi langkah strategis dalam membantu pelaku UMKM lokal meningkatkan daya saing di tengah tantangan industri kreatif yang semakin kompetitif. ARTPM Bali, UMKM yang bergerak di bidang seni rupa khususnya pembuatan topeng khas Bali dan desain merchandise, menghadapi berbagai kendala mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.

Keterbatasan alat produksi, fluktuasi harga bahan baku, pemanfaatan platform digital yang belum optimal, hingga pencatatan keuangan yang masih sangat sederhana menjadi persoalan utama yang menghambat perkembangan usaha.

Melalui program pemberdayaan ini, tim dosen Universitas Warmadewa merancang sejumlah langkah strategis untuk memberikan solusi komprehensif yang berfokus pada tiga aspek utama: manajemen produksi, pemasaran digital, dan manajemen keuangan.

Pada aspek produksi, tim dosen Universitas Warmadewa memberikan pelatihan manajemen operasional, mulai dari perencanaan produksi, pengaturan jadwal, hingga pengendalian biaya. Mitra juga menerima bantuan beberapa jenis alat produksi sesuai kebutuhan, yang diharapkan mampu mempercepat proses pengerjaan topeng dan desain lainnya.

Pasca-pendampingan, ARTPM Bali mulai menerapkan pencatatan stok bahan baku, menyusun SOP produksi, serta mengatur jadwal kerja secara lebih terstruktur. Perubahan ini berdampak langsung pada meningkatnya ketepatan waktu produksi dan konsistensi kualitas produk.

Di bidang pemasaran, tim memberikan pelatihan branding, pemanfaatan media sosial (Instagram dan TikTok), serta pengenalan e-commerce. ARTPM Bali dilatih membuka toko online dan mengintegrasikan promosi di berbagai platform.

Tidak hanya itu, tim juga membantu memperbarui Google Business Profile agar konsumen dapat lebih mudah menemukan lokasi usaha dan membaca ulasan pelanggan. Strategi digital ini mulai membuahkan hasil dengan meningkatnya visibilitas dan jangkauan pasar produk ARTPM Bali.

Sebelumnya, ARTPM Bali belum memiliki pencatatan keuangan yang teratur. Melalui pelatihan pencatatan keuangan sederhana—baik manual maupun aplikasi berbasis smartphone—mitra kini dapat mengelola arus kas dengan lebih rapi.

Mitra juga memahami perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) serta dapat menentukan harga jual yang lebih realistis. Penerapan pemisahan keuangan pribadi dan usaha membantu menjaga stabilitas modal kerja dan mengoptimalkan keuntungan.

Kegiatan ini merupakan pendanaan dari Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Warmadewa Tahun 2025 yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas mitra, tetapi juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Mahasiswa memperoleh pengalaman praktik di luar kampus, sementara dosen menerapkan keilmuan secara langsung untuk membantu masyarakat. Hasil pendampingan ini diharapkan terus dimanfaatkan oleh mitra dalam jangka panjang.

Program pengabdian ini menunjukkan bahwa Universitas Warmadewa melalui Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan perguruan tinggi yang berkontribusi nyata di masyarakat. Program pendampingan yang tepat dapat memberikan dampak nyata bagi UMKM lokal.

Dengan peningkatan manajemen produksi, strategi pemasaran digital yang lebih efektif, dan pengelolaan keuangan yang lebih baik, ARTPM Bali kini berada pada posisi yang lebih kuat untuk bersaing di pasar industri kreatif dan menjaga keberlanjutan produk budaya khas Bali. (Art)