Tingkatkan Kualitas Pelayanan Umat, Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa Gelar Diklat Kepemangkuan

Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa
Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa (PSCB) saat menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemangkuan, Sabtu (27/5/2023)

DENPASAR, diaribali.com – Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa (PSCB) menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemangkuan guna meningkatkan kualitas pelayan umat khususnya para pemangku, Sabtu (27/5/2023), di Denpasar.

Kegiatan diklat yang digelar untuk pertama kali ini dibuka oleh Dr. I Nyoman Arya, S.Ag.M.Pd.H, mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Denpasar.

Pembina Yayasan PSCB, Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti, menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang mendukung pelaksanaan diklat bertempat di Gedung Wisma Sejahtera, Lumintang, Kota Denpasar. Kepada para peserta, Ida Dukuh berpesan supaya sebagai pemangku jangan pernah merasa bosan untuk belajar. Apalagi tentang ilmu pengetahun warisan leluhur di Bali, masih sangat banyak yang perlu dipelajari. Setelah memperoleh pengetahuan itu, jangan lupa untuk berbagi kepada masyarakat.

“Diklat ini merupakan sebuah pembelajaran bagi para pemangku yang ada di pasraman yayasan untuk bisa mencerdaskan diri terlebih dulu. Setelah mencerdaskan diri, selanjutnya bisa membagikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada yang lainnya. Sehingga harapan Nak Lingsir tujuan akhirnya adalah untuk mencerdaskan umat,” ucap Ida Dukuh Celagi.

I Nyoman Arya dalam sambutannya mengatakan, Kemenag Kota Denpasar menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Yayasan PSCB yang telah melaksanakan diklat kepemangkuan. Kegiatan ini menjadi wujud sinergitas antara Kementerian dan yayasan di bidang pembinaan keagamaan khususnya pemangku yang akan menjadi sandaran umat Hindu. “Kegiatan ini kami rasa sangat penting. Karena apa? Kalau kita berbicara ilmu pengetahuan, tentu tidak henti-hentinya kita belajar,” ujar Penyuluh Agama Hindu itu.

Arya menjelaskan, di tengah-tengah masyarakat yang sangat dinamis sekarang ini, diperlukan seorang pemangku yang betul-betul memiliki profesionalisme di bidangnya. Seorang pemangku tidak cukup hanya dengan “nganteb” banten saja. Penting juga seorang pemangku bisa memberikan pembinaan kepada masyarakat sekitarnya. “Hal inilah sangat penting dilaksanakan oleh yayasan pada kesempatan ini. Mudah-mudahan bisa secara berkesinambungan,” imbuhnya.

Ketua Pasraman, Jro Mangku Restu Celagi, didampingi Ketua Yayasan PSCB, Jro Mangku Ketut Suryadi, menyampaikan, diklat kepemangkuan ini mengetengahkan materi Aksara dan Pewarigaan dengan menghadirkan narasumber Jro Mangku Sudiarta Yasa. Diklat diikuti sebanyak 60 peserta yang merupakan anggota Yayasan PSCB. Kegiatan diklat mengambil dua lokasi, yakni di Gedung Wisma Sejahtera (Denpasar) dan Pasraman Sri Taman Ksetra (Desa Pikat, Klungkung).

“Diklat kepemangkuan yang perdana ini kami jadwalkan empat kali pertemuan. Kegiatan ini diawali dari internal yayasan dulu. Kita berharap ke depan bisa membuka diklat untuk masyarakat umum,” pungkas Mangku Restu. (*)