TIM Pengabdi Unwar Beri Solusi Petani Stroberi
DENPASAR, diaribali.com-Stroberi termasuk buah paling digemari masyarakat karena rasa dan khasiatnya. Namun larisnya buah berwarna merah itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan petaninya. Salah satu sebabnya, stroberi cepat busuk setelah dipanen.
Jika tidak cepat diolah, maka petani terancam kerugian. Menanggapi fenomena tersebut, dosen Universitas Warmadewa (Unwar) bergerak membantu petani stroberi di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten, Buleleng, Senin (4/7).
Dalam kegiatan yang dikemas dalam pengabdian kepada masyarakat ini, tim pengabdi Unwar memberdayakan ibu-ibu PKK desa setempat dengan tema kegiatan “Pemberdayaan PKK Desa Wanagiri melalui Aplikasi Pengawet Alami Aloe Coating pada Buah Stroberi”.
“Buah yang cepat membusuk inilah menjadi masalah yang besar bagi petani stroberi. Melalui pengabdian ini kami, tim dosen Unwar beserta Ibu-ibu PKK Desa Wanagiri melakukan pembinaan dalam aplikasi bahan pengawet alami untuk buah stroberi,” kata Ketua Tim Pengabdian FTP Unwar Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si., dikonfirmasi di Denpasar, Selasa (6/7).
Suriati menyampaikan, pengabdian tersebut merupakan lanjutan program sebelumnya di Desa Wanagiri. Menurutnya, stroberi merupakan buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dikonsumsi yang mengandung banyak vitamin dan antioksidan.
Namun buah ini sangat cepat mengalami kerusakan selama periode pascapanen. Buah ini tergolong buah non klimaterik yang memiliki unsur simpan yang pendek dan mudah rusak.
Kerusakan ini, lanjut dia, disebabkan secara mekanis, fisiologis, dan patologis. Buah stroberi memiliki masa simpan 1-2 hari pada suhu ruang dan 5-7 hari pada suhu 5°C. Dengan permasalahan ini, tim pengabdian FTP Unwar melaksanakan pengabdian dengan memberikaan pembinaan untuk Pemberdayaan PKK Desa Wanagiri melalui Aplikasi Pengawet Alami Aloe Coating pada Buah Stroberi.
Perbekel Desa Wanagiri, Made Suparanton, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Dosen dari Unwar atas pembinaan yang diberikan kepada ibu-ibu PKK Desa Wanagiri.
Wanagiri, kata Suparanton, merupakan salah satu desa dengan destinasi wisata perkebunan. “Saat ini 70 % masyarakat Wanagiri berkerja dalam sektor perkebunan,” jelasnya.
Melalui pembinaan ini dengan aplikasi bahan pengawet alami diharapkan mampu meningkatkan daya tahan hasil kebun masayarakat khusunya stroberi.
Ke depan kelompok PKK ini juga mampu mengembangkan usahanya baik dari bidang pemasaran dan kualitas produk yang dihasilkan. Selain sebagai sektor pertanian, Desa Wanagiri juga dikenal sebagai destinasi wisata dengan wisata Air Terjun yang mungkin nanti dapat dikembangkan lebih lanjut melalui ide-ide cemerlang dari Akademisi Unwar.
Kepala LPM Unwar yang diwakili Sekretaris, I Ketut Selamet, SE., M.Si., menyampaikan bahwa program pengabdian hang dilaksanakan oleh dosen Unwar ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa, baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam.
“Keberhasilan dari pembinaan ini bukanlah hanya semata-mata peran dari Dosen Unwar, namun ini merupakan keberhasilan dari TIM PKK Desa Wanagiri yang selalu tekun dan semangat dalam belajar”, tegasnya.
Potensi desa yang besar ini harus mampu dikelola oleh masyarakat desa baik pada sektor perkebunan, perternakan, dan bahkan sektor pariwisata hang saat ini sudah mulai ramai dengan melandainya kasus Covid 19 di Bali. Kedepan kerjasama anggota PKK dan seluruh elemen masyarakat di desa agar tetap dijaga dan dikembangkan lagi guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. rl