Tiga Kabupaten, Sebaran Peserta KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar 2025

IMG-20250114-WA0065
Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. Sri Rahayu (tengah) bersama Kadinkes Bali dan Kadinkes Bangli.

DENPASAR,DiariBali.com-
Memgusung tema ”Sinergisme KKN IPE dalam Mewujudkan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer”, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, kembali melanjutkan program Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE) di 23 desa/kelurahan tersebar di Kabupaten Buleleng, Bangli dan Klungkung.

KKN tahun ini diikuti oleh 831 mahasiswa yang terdiri dari 400 mahasiswa D3 dan 431 mahasiswa sarjana terapan dari enam jurusan, di antaranya keperawatan kebidanan, kesehatan gigi, tehnologi laboratorium medik, gizi, dan kesehatan lingkungan. Sebelum diterjunkan ke lokasi, para peserta mengikuti pembekalan yang berlangsung secara hybrid, Selasa (14/1/2025).

Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, S.Kep., Ners., S.Tr.Keb., M.Kes menyampaikan pembekalan tentang etika dan tata krama selama mahasiswa berada di lokasi KKN.
Kemudian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali terkait kesiapsiagaan bencana.

Dari Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, FPRB Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, serta kepala dinas kesehatan tiga kabupaten tempat penyelenggaraan KKN.

Ketua KKN IPe 2025 Poltekkes Denpasar Dr. Komang Ayu Henny Achjar. SKM. MKep. Sp.Kom., menjelaskan, tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan KKN di 3 Kabupaten, yaitu Buleleng, Bangli dan Klungkung.

“Tahun 2026 KKN akan bergeser menggunaan kabupaten yang berbeda sesuai dengan data kasus prioritas yang ditetapkan,” kata Ayu Henny, sembari mengatakan mahasiswa akan diterjunkan ke lokasi selama tiga minggu, dari 20 januari-7 Februari 2025.

BACA JUGA:  Unwar Terakreditasi Unggul dan Raih 8 Penghargaan dalam LLDikti 8 Award 2024

“KKN IPe adalah program yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Program ini dilakukan secara kolaboratif antara mahasiswa dari berbagai profesi,” imbuhnya.

Permasalahan stunting, penyakit tidak menular, menular, KIA/ KB, imunisasi, peningkatan kapasitas kader (pangan lokal/PMT), optimalisasi platform digital/ sosialisasi melalui media serta DESTANA (Desa Tangguh Bencana), menjadi program prioritas KKN tahun ini.

DESTANA dimasukkan dalam program karena Poltekkes Kemenkes Denpasar sudah mendeklarasikan Kampus siaga Bencana serta sudah terbentuk tenaga cadangan klaster per jurusan.

Di lapangan, lanjut Ayu Henny, setiap mahasiswa akan mengkaji 8 keluarga, yang terdapat salah satu anggota keluarga balita, ibu hamil, remaja dan lansia. Menggunakan pengkajian data kesehatan yang diambil secara langsung, data sekunder, studi literatur, wawancana, observasi, serta parthenrship dan pemberdayaan masyarakat.

Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, pada kesempatan itu menekankan pentingnya menjada etika, sopan santun dan tata krama di dalam masyarakat. Sebab, mahasiswa tidak hanya membawa nama baik individu tetapi institusi/almamater.

Sri Rahayu berharap, kehadiran peserta didiknya turut mengatrol derajat kesehatan masyarakat setempat, melalui pengembangan yang dimiliki masing-masing jurusan.
(Art)