SMP PGRI 1 Denpasar Juarai Nyurat Lontar

IMG-20230203-WA0007
Si Agung Diah Ratni Handari

Denpasar, diaribali.com

SMP PGRI 1 Denpasar berhasil menjuarai seni nyurat lontar (menulis di atas daun lontar) dalam rangka bulan bahasa ke V kota Denpasar yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Kamis, (2/23) di gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang.

Grissa, begitu masyarakat mengenal tepatnya berlokasi di jalan Gunung Rinjani, gang Patuha Monang-Maning ini, siswanya berhasil meraih juara 1 nyurat lontar tingkat kota Denpasar yang dinahkodai kepala sekolah Dr. I Nengah Sukama, S.Pd.,MM.

Sekolah yang memiliki segudang prestasi ini secara konsisten terus melejit torehkan prestasi dibidang sastra. Kali ini, kesuksesan Si Agung Diah Ratni Handari meraih prestasi juara 1 nyurat lontar dalam ajang Bulan Bahasa Bali serangkaian Ulang Tahun Kota Denpasar tahun 2023 tingkat persekolahan swasta sekota Denpasar. Yang belum lama ini, siswa atas nama I Made Yoga Subawa Yasa juga meraih juara 1 lomba pidarta Bali yang diselenggarakan Forum Intelektual Muda Hindu Indonesia tingkat se-Bali.

Kepiawaian Diah, menulis aksara Bali diatas daun lontar ini, tidak terlepas dari semangat, disiplin dan kerja kerasnya belajar dengan penuh kesabaran ditengah gempuran teknologi serba canggih.

Baginya adalah sebuah tantangan mengekspresikan karya seni tulisan aksara Bali dengan alat tradisional berupa pengrupak ( alat menulis ), daun rontal dan biji kemiri sebagai penghitam.

“Kami senang bisa menulis aksara Bali diatas daun lontar, unik dan langka,” ucapnya nyeletuk dengan rasa malu.

BACA JUGA:  Buka Pra Penmaru, Unwar Beri Potongan Biaya maupun Beasiswa

Baginya adalah suatu kehormatan, dapat meneruskan jejak kakak kelasnya, yang sebelumnya selalu menjuarai ajang lomba dibidang sastra baik nyurat aksara, mapidarta, mesatua, Bali Simbar dan cabang lainnya baik tingkat kota maupun provinsi.

“Merasa kaget, tak menyangka saya memperoleh juara dengan keterbatasan pengalaman dan waktu latihan yang sangat singkat ini, astungkara,” ucap Diah siswi kelas IX tersebut.

Prestasi ini tidak terlepas pula dari semangat dan kekompakan pembina ekstra kurikuler yang dibina oleh I Gede Sweta Getas S.Pd., dan Ni Putu Utami Guniari, S.Ag, yang secara bersama membina dan memiliki satu pikiran dan satu tujuan yaitu mendidik, membina dan mencerdaskan siswa.

“Saya merasa sangat bersyukur atas prestasi anak didik saya, suatu cerminan kita dalam mengemban tugas sebagai kaum terpelajar atau Swadarmaning Guru yaitu mendidik dan mencerdaskan siswa, kita tentunya meyakini raihan terbaik dapat dicapai dengan kesungguhan,” pungkas Guniari staf Humas Grissa.

Sweta Getas menambahkan, jika lomba-lomba yang berkaitan dengan sastra Bali konsisten digelar oleh berbagai kalangan, maka bahasa ibu ini tidak akan punah.

“Bahasa, aksara dan sastra Bali wajib kita pelajari dan gunakan sebagai bahasa ibu dan akar budaya adiluhung, begitu pula bahasa Indonesia dan asing adalah bahasa nasional serta internasional yang harus dikuasai,” kata Sweta Getas. (Get)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *