SMK Penerbangan Cakra Nusantara Datangkan Engineer German

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Datangkan Engineer German
Narasumber Joanna Soe didampingi Patrick Jonathans

DENPASAR, diaribali.com – SMK Penerbangan Cakra Nusantara mengadakan Talk Show yang menghadirkan narasumber Semiconductor Engineer German, Joanna Soe dengan topik “Merencanakan Karir dan Beradaptasi dengan Perekembangan Teknologi” Rabu (5/4/2023) di Sekolah setempat, Jalan Tukad Pakerisan, No.25, Panjer,  Denpasar Selatan.

“Kami sangat senang sekali apabila ada industri yang membuka wawasan kepada peserta didik kami, karena memang SMK difokuskan untuk BMW yaitu, bekerja, melanjutkan dan wirausaha” kata Kapala SMK Penerbangan Cakra Nusantara, Ida Ayu Agung Ekastuti.

Kegiatan talk show ini, kata dia, bisa memberikan pemahaman terhadap peserta didik untuk menentukan langkah selanjutnya jika ingin mendalami dunia penerbangan. Di SMK tidak hanya berbicara soal industry tetapi juga ke main factory serta ke pabriknya.

Ida Ayu Agung Ekastuti.

Sekolah yang bediri sejak tahun 2015 ini telah melahirkan  lulusan-lulusan handal dan kompetitif dibidangnya masing-masing. Sesuai namanya BMW, kata Ayu Agung, lulusan di SMK rata-rata sudah terserap ke dunia industri terutama industri penerbangan. Bahkan sebelum tamat, peserta didiknya sudah diminta untuk bergabung dengan industry. “Tapi ada juga yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan berwirausaha,” tandasnya.

Ia melanjutkan, SMK Penerbangan Cakra Nusantara memiliki empat program keahlian yakni; Teknik Pesawat Udara, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Manajemen Perkantoran dan Bisnis dan Teknik Energi Terbarukan.

“Jurusan Teknik Energi Terbarukan adalah jurusan terbaru di sini untuk mendukung Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih” tutupnya.  

BACA JUGA:  Pemkot Denpasar Dukung Siswa Yang Akan Berlaga di Thailand Inventors Day 2025

 Joanna SOE mengatakan, memberikan pandangan baru kepada generasi muda untuk merencanakan karir ke depan sangatlah penting. Karena, mereka dituntut agar bisa berpikir secara global sebagai anak-anak yang memiliki potensi dimasa depan.

 Sekolah Penerbangan lanjutnya, memiliki potensi besar dimasa depan, apalagi Indonesia diperkirakan menjadi pasar transportasi udara terbesar keenam di dunia pada tahun 2034.

 “Penerbangan konsepnya sangat besar bisa jadi pilot, teknisi, insinyur, atau layout engineer dan marketing engineer. Kalau untuk wanita kekuatannya di bidang komunikasi pastinya bisa jago dalam marketing engineer, katanya.

 Ia pun berpesan kepada para peserta didik agar jangan terpaku dengan system ajaran yang sudah ada tetapi harus lebih aktif belajar dan berpikir global dengan memanfaatkan teknologi.

 “Coba analisasi perusahaan yang ada dan jenis pekerjaan yang ada. Belajarlah dari skill-skill yang bisa didapatkan dari kursus dan semacamnya jangan hanya belajar bahan sekolah,” pintanya. Zor