Senator Gde Agung Serahkan KIP Kuliah di Undiksha

IMG-20240129-WA0018
Senator AA Gde Agung (baju putih) saat Menyerahkan KIP Kuliah kepada Mahasiswa Undiksha, Singaraja

BULELENG, DiariBali.com-

Senator AA Gde Agung melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin (29/1/2024). Kunjungan diterima Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Undiksha, Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudiana.

Kunker tersebut bertujuan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Usulan Masyarakat kepada 16 mahasiswa/i Undiksha. Selain itu, Anggota Komite III DPD RI ini juga menyampaikan inventarisasi materi pengawasan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya Pendidikan politik terhadap pemilih pemula, menyerahkan bantuan buku, Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, serta

Panglingsir Puri Mengwi ini juga menjelaskan pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

UUD 1945, kata dia, telah menjamin setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. KIP Kuliah, menurutnya, salah satu bentuk kehadiran negara dalam upaya meningkatkan kualitas warga negaranya.

“Berbanggalah bagi penerima (KIP Kuliah-red), karena anda beruntung memenangkan persaingan yang sangat ketat. Gunakan kesempatan sebaik-baiknya agar bisa mengabdi bagi nusa dan bangsa,” pinta AA Gde Agung yang pernah juga menerima beasiswa di Harvard School itu.

BACA JUGA:  PLN Berbagi Kebahagiaan, Sasar Penyandang Disabilitas hingga Yatim Piatu

Ia melanjutkan, gerakan reformasi menuntut diterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan, proses, dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan.

Sementara itu, menyikapi Pemilu 2024, ia berpandangan penting untuk dilakukan pendidikan politik terhadap pemilih pemula, yang didominasi oleh pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa. Berdasarkan data KPU, AA Gde Agung mengungkapkan, data pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 didominasi oleh generasi Milenial (kelahiran 1980-1994), sebanyak 66.822.389 atau 33,60% pemilih dan Gen Z (kelahiran 1995-2000-an) sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024.

Jika diakumulasikan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih atau sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih. Artinya jumlah pemilih paling banyak adalah Milenial dan Gen Z, kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024 dan calon pemilih pada Pemilu ke depannya.

“Sehingga penting untuk menyusun strategi sosialisasi dan pendidikan pemilih yang efektif, sebagai implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya pendidikan politik terhadap pemilih pemula,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Kualitas Pendidikan Belum Merata

P5 merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek. Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila.

Kegiatan Pemilu 2024 merupakan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya, khususnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

Dalam kesempatan sama, Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Undiksha, Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudiana, M.Kes., menyambut baik kehadiran perwakilan daerah di pusat tersebut, apalagi AA Gde Agung sudah beberapa kali berkunjung ke Undikhsa.

“Kalau tidak salah Pak Agung Gde Agung sudah tiga kali menunjungi kami. Ini tentu support yang luar biasa. Beliau tokoh hebat, berpengalaman di eksekutif dan legislatif. Sehingga mahasiswa kami memerlukan motivasi beliau,” terangnya.

Menurut Sudiana, pendidikan di tanah air, menghadapi dua persoalan mendasar, yakni akses pendidikan tinggi yang belum merata, dan kualitas pendidikan yang perlu ditingkatkan. Namun ia menegaskan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya sebagai solusi dari permasalahan tersebut. (Art)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *