Semester I Tol Bali Mandara Catat 1,9 Juta Kendaraan
“Semenjak Pandemi melanda Bali, mobilitas yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara merasakan dampaknya hingga terjadi penurunan. Terlebih saat berlaku PPKM Darurat mobilitas sangat berkurang”
DENPASAR-DiariBali
Hampir dua tahun Indonesia dilanda Pandemi covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor usaha, terutama Bali yang 70 persen roda perekonomiannya bergantung dari sektor turis tersebut. Jalan Tol Bali Mandara sebagai penunjang pariwisata Pulau Dewata juga merasakan dampak luar biasa.
“Pada semester I tahun ini, kami mencatat volume lalu lintas transaksi sejumlah 1,9 juta kendaraan atau rata-rata 10.700 kendaraan/hari. Jumlah ini masih turun sebesar 76% atau 34.000 kendaraan/hari dibandingkan rata-rata tahun 2019,” jelas Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang, Kamis (22/7).
Ia menyampaikan, penurunan volume lalu lintas tersebut disebabkan belum pulihnya sektor pariwisata, terlebih ditutupnya keran wisatawan mancanegara yang disebabkan adanya kebijakan Pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19 di Indonesia.
Terkait transaksi selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021, Adiputra Karang mengaku, kendaraan yang melintasi di Jalan Tol Bali Mandara mencapai 7.500 kendaraan/hari atau turun sebesar 30% dibandingkan dengan LHR Semester I 2021.
“Kami tidak bisa berharap banyak akan ada lonjakan atau kenaikan mobilitas dengan situasi pandemi covid-19 khususnya di tengah PPKM darurat ini. Namun kami berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” kata dia, sembari mengatakan pihaknya harus bisa mempertahankan cashflow perusahan di tengah situasi yang sulit ini.
“Kami melakukan upaya-upaya berupa efisiensi beban operasional expenditure (opex) dengan skala prioritas serta capital expenditure (capex) yang difokuskan hanya untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) Jalan Tol khususnya terkait layanan operasi jalan tol dengan fokus utama menjaga keberlangsungan layanan operasional dan pemenuhan SPM yang berkaitan dengan keamanan (safety) bagi pengguna jalan tol,” imbuh dia.
“Pada bulan Juli ini kami sudah melakukan peremajaan peralatan transaksi tol seperti server, sensor deteksi kendaraan dan peralatan tol lainnya serta pada bulan September 2021 kami akan mulai melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol Scrapping, Filling, Overlay (SFO) yang mana kegiatan ini akan difokuskan di KM 0.00 s.d KM 1.00 Nusa Dua. Kami berharap pengguna jalan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Tim)