Sarjana Teknik Sipil dan Arsitektur FST UNR Diminta Adaptif
DENPASAR, diaribali.com-Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai (FST UNR) menggelar Yudisium dan Pelepasan Sarjana ke-40, dengan tema “Bersinergi Membangun Insan Keteknikan yang Unggul dan Berdaya Saing untuk mendukung Presidensi G20”, bertempat di auditorium kampus setempat, Sabtu (1/10).
Pada tahun ini, FST UNR melepas sebanyak 33 orang yudisiawan, di antaranya Prodi Teknik Sipil 26 orang dengan rerata IPK 3,23 dengan masa studi rerata 5,96 tahun, dan Prodi Arsitektur sebanyak 7 orang dengan rerata IPK 3,66 dengan masa studi rerata 4 tahun 10 bulan. Hingga saat ini FST UNR telah berhasil meluluskan mahasiswa sejumlah 931 orang.
Dekan FST UNR Ir. Putu Doddy Heka Ardana, ST., MT., IPM menyampaikan, upacara yudisium yang identik dengan upacara pelepasan memiliki dua makna penting yaitu sebagai upacara penandaan kelulusan seseorang dan transaksi serah terima kewajiban dan tanggung jawab pendidikan dari FST UNR kepada keluarga mahasiswa.
“Selama saudara-saudara menjadi mahasiswa di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai, almamater telah memberikan bekal berupa kemampuan akademik, kemuliaan kepribadian dan kepekaan sosial sebagai modal untuk terjun di masyarakat,” kata Doddy.
Selain itu, sejalan dengan tema yang diangkat, pihaknya akan selalu bersinergi dengan stakeholder guna memberikan lulusan keteknikan yang unggul dan kompetitif untuk mendukung berbagai kebutuhan pemerintah maupun swasta dalam bidang pembangunan yang berkelanjutan.
Kepada para yudisiawan, ia mengingatkan agar tidak lupa untuk mengembangkan diri dan selalu berpikir kritis dalam dunia usaha maupun industri nantinya.
“Teruslah belajar, dimana pun, kapan pun dan dari siapa pun. Belajar tidak identik dengan sekolah ataupun kampus, dari kehidupan nyata pun kita bisa belajar. Teruslah berkarya, kita sebagai manusia sudah dianugrahi keunggulan dan potensi yang luar biasa, berkaryalah dengan potensi dan keunggulan yang kita miliki” pinta Doddy.
Doddy memotivasi lulusan dengan mengutip diktum dari Descartes (seorang filsuf Prancis -Red) “Cogito ergo sum” yang artinya “aku berpikir maka aku ada”. Menurutnya ungkapan tersebut menggambarkan kreativitas dari seseorang untuk menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi orang lain.
“Sekecil apapun karya kita, lebih baik dari pada hanya sekadar diam tak bergerak dengan potensi kita. Jadilah pribadi yang mampu menebar manfaat untuk orang banyak, karna sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain” ujarnya.
Rektor UNR Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., mengaku merasakan adanya kemajuan di tubuh FST. Salah satunya lahirnya dua doktor baru. Menurutnya, meraih kompetensi doktor pada disiplin ilmu teknik cukup menantang.
“Saya lihat setelah lama vakum akhirnya lahir dosen doktor baru. Dua orang dalam waktu berdekatan. Ini tentu capaian membanggakan,” kata Tirka.
Pasca-perubahan nomenklatur dengan penambahan Sains, ia berharap pimpinan FST terus berinovasi sehingga FST UNR menjadi pilihan utama masyarakat.
Penerimaan mahasiswa baru di setiap awal tahun akademik cukup konsisten di FST UNR. Salah satu sebabnya, karena keilmuan sipil dan arsitektur tetap dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Ast