Sambut Imlek 2574, TCI FPar Unud Gelar Spring Festival

IMG-20230119-WA0001

DENPASAR, diaribali.com – Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (FPar Unud) menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2574 yang bertajuk “Spring Festival “atau Festival Musim Semi, Jumat (19/1/2023).

Perayaan tersebut dilakukan di Gedung Agrokompleks, Unud, Kampus Sudirman, dengan harapan tahun 2023 menjadi berkah di sektor pariwisata, khususnya Bali agar semakin meningkat.

Direktur TCI, Dr. Drs Made Sendra, M.Si, mengatakan festival musim semi yang dilaksanakan itu merupakan perayaan menyambut Tahun Baru Imlek dengan simbol hewan yang berganti.

“Tahun lalu singa sekarang simbolnya kelinci air, kelinci itu binatang yang mungil, cantik, cerdik, lincah dan selalu hidup berbahagia. Karena itu, tahun kelinci semoga dunia semakin mendapatkan berkah, terutama untuk pariwisata Bali,” kata dia.

Di China, kata Sendra, terdapat libur panjang hingga sebulan, salah satunya pada saat perayaan Imlek, dan wisatawan China menjadi potensi besar bagi ekonom pariwisata Bali.

TCI mendukung penuh jika ke depan ada penerbangan langsung dari beberapa daerah di China seperti sebelum pandemi, yaitu Guangzhou, Shenzhen dan Foshan, sehingga pariwisata Bali sepenuhnya pulih.

“Kita berharap setelah dibukanya jalur penerbangan langsung dari China ke Bali sampai Maret pariwisata Bali pasti akan pulih, karena orang China ada golden week,” ujarnya.

Dalam Spring Festival 2023 ini, Sendra mengaku ingin mengenalkan kebudayaan China yang berdampingan dengan Bali. Hal tersebut digambarkan dari penampilan seni dari jajaran mahasiswa, dengan pementasan utama tarian Kang Xing Wei yang menggambarkan histori Raja Jayapangus yang menikahi Kang Xing Wei.

BACA JUGA:  Pembukaan Denfest ke-17 Akan Berlangsung Spektakuler, Walikota Jaya Negara Tinjau Persiapan

“Jadi marwahnya kita adalah akulturasi budaya. Di pentas Kang Xing Wei dan Jayapangus dapat didengar suara musiknya merupakan gabungan instrumental China dengan Bali,” jelas Sendra.

Dalam tarian tersebut dikisahkan pertemuan Raja Jayapangus dengan seorang perempuan China yang akhirnya terjadi perkawinan campuran.

“Jadi dari dulu sudah ada perkawinan campuran antara dua bangsa dan tentu jika terjadi akan ada persilangan budaya, nah artefak budaya seperti uang kepeng kalau di China jadi monumen tidak dipakai, sementara dalam budaya Bali masih kita lindungi,” kata dia.

Rektor Unud, Prof. I Nyoman Gde Antara, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Konsul RRT di Denpasar, yang telah bekerja sama dengan Unud dalam mendukung program peningkatan kemampuan berbahasa Mandarin stakeholder kepariwisataan di Bali. “Kemampuan berbahasa Mandarin dari stakeholder kepariwisataan di Bali akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan Tiongkok,” ujarnya.

Rektor menuturkan, TCI Unud telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua pada November 2022 lalu. Mahasiswa Fakultas Pariwisata Unud sebanyak 40 orang berpartisipasi dalam penyambutan Presiden dan Ibu Negara RRT dengan mengenakan pakaian adat khas nusantara. Selain itu, grup vokal mahasiswa Unud berhasil membawakan lagu Bengawan Solo dalam versi bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia di depan Ibu Negara RRT dan Ibu negara RI.

BACA JUGA:  Wawali Arya Wibawa Hadiri Woman Empowerment Symposium 2025

Prof. Antara berharap, berbagai kegiatan positif dapat dilakukan ke depannya demi meningkatkan kerja sama Unud dengan universitas-universitas di Tiongkok. Seperti bertambahnya mahasiswa internasional dari Tiongkok di Unud, meningkatnya kerja sama antar kedua belah pihak, dan berlangsungnya program IISMA dengan baik sebagai bagian dari kegiatan MBKM ke luar negeri.

Dengan demikian, hal tersebut diharapkan menjadi salah satu pondasi bagi terwujudnya cita-cita Unud sebagai World Class University.
Rektor juga mengatakan, tahun ini merupakan kali ketiga bagi Unud dalam menyelenggarakan Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek. Pergantian tahun China kerap dikaitkan dengan simbol binatang menurut siklus zodiak China. Tahun 2023 merupakan tahun kelinci air sebagai simbol umur panjang, kedamaian, kemakmuran dalam tradisi dan budaya Tiongkok.

“Dengan demikian, tahun ini diprediksi menjadi tahun penuh harapan, kedamaian dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia di dunia,” harapnya.
Tahun 2023 diharapkan pula dapat menjadi sebuah momentum bagi Unud untuk meningkatkan jumlah kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat internasional. Dikatakan, Unud telah membangun jejaring kerja sama dengan dua universitas di Tiongkok, yaitu Universitas Nanchang dan Universitas Nanchang Normal dalam pendirian TCI Fakultas Pariwisata Unud.
Diharapkan jalinan kerja sama tersebut dapat menjadi sebuah aset di bidang pendidikan, kebudayaan, kesenian, bagi kedua belah pihak, serta dapat memulihkan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Bali Provinsi Tertinggi Alami Kenaikan Trafik Layanan Data XL

“Selamat Tahun Baru Imlek 2574. Semoga tahun kelinci air ini banyak berkah dan kebaikan datang dari segala arah,” tutup Rektor Unud. rl

Dalam kesempatan itu, Konjen RRT menyampaikan kebijakan Tiongkok yang akan terus memperluas keterbukaan terhadap dunia luar dan berbagi peluang pembangunan dengan semua negara di dunia, termasuk dengan Indonesia. Konsulat pun terus membangun kerja sama semakin dalam di wilayah masing-masing, terlebih dalam bidang pendidikan dan budaya.

Ia menyebut, Konjen Tiongkok di Denpasar telah membagikan beasiswa kepada 191 siswa berprestasi bahasa Mandarin dan guru yang berprestasi mengajar bahasa Mandarin. Selain itu, pihaknya menyumbangkan bahan ajar bahasa Mandarin kepada 12 sekolah. Konjen RRT bekerja sama dengan TCI Unud serta Bali Mandarin Center juga mengundang guru bahasa Mandarin untuk mendukung program peningkatan kemampuan berbahasa Mandarin stakeholder kepariwisataan di Bali dengan total 270 peserta.

“Konjen Tiongkok di Denpasar akan terus berusaha untuk mempromosikan kerja sama Tiongkok dengan wilayah kerja kami. Kami juga bersedia berkontribusi dalam kerja sama budaya dan pendidikan antara universitas di Tiongkok dan Indonesia, memperdalam pemahaman dan persahabatan antara kedua bangsa, serta mendorong hubungan bilateral antara kedua negara ke tingkatan yang semakin maju,” kata Zhu Xinglong. Zor