RS Internasional Bakal Berdiri di Bali, Itekes Siap Kontribusi Nakes
.
DENPASAR-DiariBali
Rumah sakit internasional (RSI) dipastikan bakal berdiri di Bali. Kepastian ini setelah Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan RSI di Kawasan Grand Bali Beach, Sanur Denpasar, Senin (27/12) lalu.
Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan (Itekes) Bali I Gede Putu Darma Suyasa mengapresiasi rencana pembangunan RSI tersebut. Menurutnya, pembangunan RSI di Bali adalah wacana lama, namun baru bisa direalisasikan pada rezim pemerintahan Presiden Jokowi (panggilan Joko Widodo).
Keberadaan RSI, lanjut Darma Suyasa, makin memperkaya khazanah Bali sebagai destinasi kesehatan, selain wisata alam dan budayanya yang memang unik. Jika pandemi Covid-19 telah usai, para wisatawan khususnya mancanegara, merasa lebih nyaman ke Bali karena adanya ‘jaminan’ pelayanan kesehatan (yankes) yang berkualitas seperti di negara maju.
Indonesia, masih menurut Darma Suyasa, sudah semestinya memiliki fasilitas yankes kelas dunia, agar tidak kalah dengan negara tetangga, Thailand. “Di Bangkok (Thailand) ada Bumrungrad International Hospital yang merupakan rumah sakit swasta modern dan menyediakan layanan kesehatan yang sangat lengkap baik untuk warga negara Thailand maupun pasien international dari luar Thailand,” jelas Darma Suyasa dikonfirmasi dari Denpasar, Rabu (29/12).
Akan tetapi, akademisi yang menempuh pendidikan strata tiga keperawatan di Australia ini tidak menginginkan RSI di Bali meniru persis seperti di Thailand. Sebab, Bali sangat kaya dengan kearifan lokal tentang pengobatan/penyembuhan tradisonal. Sehingga unsur-unsur tradisi ini bisa dikolaborasikan sebagai bentuk yankes di RSI di Bali.
Sebagai pimpinan perguruan tinggi bidang teknologi dan kesehatan, Darma Suyasa ingin pemerintah membangun komunikasi terkait kesiapan RSI terutama dalam bidang penyediaan nakes. Ia yakin, kampus swasta yang dimpimpinnya itu punya kompetensi mumpuni untuk mengisi nakes di RSI kelak. Hal ini sudah dibuktikan oleh sejumlah RSI di Jepang dan negara maju lainnya yang sangat memuji kualitas lulusannya.
“Sejauh ini, belum ada (komunikasi) apapun terkait pendirian RSI antara pemerintah dengan kami di Itekes Bali. Saya tidak tahu kalau dengan perguruan tinggi lain apakah sudah ada komunikasi atau belum. Kami tentu siap kapan pun kalau diajak diskusi,” harapnya.
Darma Suyasa mengaku mendukung penuh keinginan presiden yang mengharapkan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor alat kesehatan dan obat-obatan. Kata dia, harapan orang nomor satu di republik ini bukan hal yang mustahil jika melihat potensi yang dimiliki Indonesia. TUM