iklan warmadewa

Purnama Kapat, Perdiknas Gelar Tiga Rangkaian Upacara

Purnama Kapat, Perdiknas Gelar Tiga Rangkaian Upacara

DENPASAR, diaribali.com-Bertepatan dengan Purnama Kapat, Senin (10/10), Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar menggelar upacara piodalan, mecaru sekaligus mlaspas alit di Padmasana Perdiknas, Jalan Tukad Yeh Aya. Upacara keagamaan Hindu itu dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Arimbawa dari Griya Sari Tegal Denpasar.

Kepala SMP Nasional Denpasar, Ni Putu Supadmi mengatakan, tiga upacara dilaksanakan sekaligus karena menurutnya momen dan harinya sangat baik. “Mecaru bertujuan untuk membersihkan alam lingkungan khususnya di area parahyangan Perdiknas, sedangkan mlaspas alit dilakukan karena sebelumnya telah dilakukan renovasi di Padmasana Pelinggih Dewi Danu dan Piasan,” jelas Supadmi.

Baca juga Bekali Peserta Didik Manajemen Keuangan, SMK Teknas Hadirkan Pimpinan Bank AGI

Selain itu juga dibuatkan tempat pemangku untuk melakukan upacara serta pemasangan kanopi.
Dalam upacara piodalan ini lanjut Supdami, Spenas ikut Ngayah Tari Rejang Dewa yang dipersembahkan oleh murid Spenas dan Ngayah Tari Rejang Taman Sari dari perwakilan tiap unit yang berada dibawah payung Perdiknas yakni; Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), SMK Teknologi Nasional (Teknas) dan SMP Nasional (Spenas).

Dengan digelarnya upacara ini, pihaknya ingin selalu mempersembahkan dan memberikan yang terbaik untuk yang di atas, Supadmi juga berharap bisa mendapatkan siswa siswi lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Baca juga Jaya Negara Lantik Empat Perbekel Terpilih Tahun 2022-2028

“Semoga Ida Sang Hyang Widiwasa memberikan anugerah kepada seluruh keluarga besar Perdiknas Denpasar dan semua unit nya. Semoga kami rukun sehat rahayu tidak kekurangan suatu apapun,” Harap Supadmi.

BACA JUGA:  Satpol PP Tertibkan Ratusan Baliho dan Pamflet di Seluruh Wilayah Denpasar

Ketua Perdiknas Dr. AA Ngurah Eddy Suriyadinata Gorda, menyampaikan Purnama Kapat merupakan momentum untuk mengintrospeksi diri, karena menurutnya Purnama Kapat sama halnya seperti kembali ke awal.

“Dalam hidup ini kembali ke awal bukan berati tidak ada apa-apanya, tapi kita memulai suatu yang baru, kita gunakan untuk instrospeksi diri dan penyucian diri, apakah selama ini kita sudah melakuakn banyak hal atau tidak,” jelas pemilik sapaan akrab Gung Eddy ini.

Baca juga Unwar Benchmarking Ke Sejumlah Perguruan Tinggi di Malaysia

Gung Eddy mengingatkan Purnama Kapat yang rutin dilakukan jangan hanya sekedar upacara seremonial belaka, tetapi kembali ke awal sehingga Purnama Kapat berikutnya menjadi momen untuk kembali mengintrospeksi diri.

“Kebanyakan dari kita melakukan upacara sebatas seremonial belaka. Sekian kali kita melakukan purnama kapat sudah seberapa banyak kita mengevaluasi diri, apakah kita bermanfaat untuk orang lain, apakah kita sudah melakukan dana punia,” kata Gung Eddy.

Baca juga Pentingnya Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil

Konsep Purnama Kapat menurutnya adalah salah satu penyucian diri. Purnama Kapat, Galungan dan Kuningan merupakan hal-hal yang bisa dijadikan landasan untuk memulai sesuatu. Gung Eddy berharap, di bawah kepemimpinannya semua yang telah dilakun bukan sekedar seremonial namun betul-betul kembali ke filosopi.

“Tadi pagi juga dilakukan upacara di SMK Teknas. Mudah-mudahn SMP dan SMK melakukan evaluasi diri kembali ke titik nol sehingga apa yang dilakukan bermanfaat,” pungkasnya. Zor