“Pur” atau “Voor”, Kata yang Akrab di Telinga saat Piala Dunia
DENPASAR-DiariBali
Istilah “Pur” atau “Nge-Pur” sangat akrab di telinga kita, terutama saat hajatan sepak bola terbesar, Piala Dunia.
“Pur” sendiri ternyata warisan kolonial Belanda. Asal katanya “Voor” yang berarti di depan. Contohnya pengawal iringan atau konvoi kendaraan di jalan raya disebut “Voor Rijder”.
Dalam taruhan sepak bola, “voor” akan diberikan oleh tim yang di atas kertas memiliki keunggulan materi pemain.
Pihak yang “nge-voor” berarti memberi poin di awal sebelum pertandingan dimulai. Dalam Piala Dunia 2022, contohnya, saat duel Timnas Perancis versus Tunisia, pendukung Prancis memberi voor 1 kepada lawan taruhannya.
Pada pertandingan itu, Prancis secara mengejutkan tumbang dengan skor tipis 1-0. Dengan demikian, secara eksplisit, petaruh Timnas Prancis kalah 2-0. (Goal riil 1 ditambah poin “voor” 1).
Seandainya skor saat itu berakhir 1-0 untuk kemenangan Timnas Prancis, maka tidak ada pemenang taruhan karena skor dianggap imbang 1-1.
Untuk masa berlaku “voor” dalam taruhan sepak bola, tergantung perjanjian kedua pihak. Dalam fase grup biasanya hanya 90 menit.
Berbeda halnya dalam fase gugur, biasanya lanjut ke tambahan waktu hingga adu tendangan 12 pas atau penalti. Sekali lagi kembali ke perjanian masing-masing. (DBS)