Pulihkan Pendidikan, Kurikulum Prototipe Disambut Baik

D1
Ilustrasi

DENPASAR-DiariBali

Pemangku kepentingan pendidikan Provinsi Sulawesi Barat menyambut baik opsi penerapan Kurikulum Prototipe yang akan diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya pemulihan pendidikan akibat pandemi. Kurikulum Prototipe diyakini mampu membantu sekolah mengatasi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) akibat tidak optimalnya pembelajaran selama dua tahun terakhir.

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ratih Megasari Singkarru menyambut baik adanya opsi Kurikulum Prototipe yang dinilainya dapat mengurangi beban siswa dan guru karena materinya yang lebih sederhana dan fleksibel. Selain itu, kurikulum ini dinilai dapat menghadirkan guru-guru yang mengutamakan anak didiknya dalam proses pembelajaran.

“Saya sangat suka dengan Kurikulum Prototipe ini. Semoga kita bisa melahirkan guru-guru yang bisa memberikan pengajaran terbaik untuk anak-anak kita ke depannya. Dan semoga ini juga bisa mengatasi learning loss yang sedang kita hadapi akibat pandemi ini,” disampaikan Ratih pada kegiatan Sosialisasi Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Barat, di Kabupaten Majene.

Ratih juga mengingatkan agar Kemendikbudristek serius menyiapkan guru-guru yang akan menerapkan Kurikulum Prototipe ini. Para guru yang terkendala akses informasi diharapkan dapat diberikan bimbingan lebih agar lebih memahami dan menerapkan Kurikulum Prototipe dengan baik. “Dengan penyederhanaan itu, Bapak dan Ibu guru dituntut untuk memiliki kreativitas untuk menjalankan kurikulum prototipe itu. Saya yakin semuanya memiliki daya kreativitas. Yang penting paham dan percaya diri,” pesan Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Barat ini kepada para guru.

BACA JUGA:  Unwar Terakreditasi Unggul dan Raih 8 Penghargaan dalam LLDikti 8 Award 2024

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri menyampaikan bahwa melalui Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Penerapan Kurikulum Prototipe tidak akan diwajibkan oleh pemerintah kepada sekolah, melainkan ditawarkan sebagai opsi atau pilihan. zor