Potensi Tertidur Desa Tulikup Dibangunkan oleh Kelompok 14 KAT UNR
GIANYAR-DiariBali
Kelompok 14 Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Universitas Ngurah Rai (UNR) memilih Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar sebagai lokasi pengabdian selama satu bulan. Beragam kegiatan telah dilaksanakan, salah satunya pada Minggu (12/12) digelar sosialisasi penerapan e-commerce dan pengelolaan keuangan untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar UMKM di desa setempat.
Ketua Dosen Pembimbing Kelompok 14 Ir. Putu Doddy Heksa Ardana, ST., MT., mengatakan, KAT ini dilaksanakan selama sebulan, dari November-Desember 2021. Sebanyak 20 orang mahasiswa S1 dari empat fakultas di UNR disebar di desa ini untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat Desa Tulikup.
Para mahasiswa memetakan potensi desa, melakukan edukasi pengelolaan sampah berbasis sumber hingga pemanfaatan teknologi digital bagi perajin di desa setempat.
“Dalam memetakan potensi Desa Tulikup, diketahui salah satunya keberadaan perajin kue iku-iku. Untuk itu, kegiatan terakhir dalam KAT ini kami adakan sosialisasi penerapan e-commerce dan tata kelola keuangan untuk membantu UMKM di Desa Tulikup khususnya perajin iku-iku untuk lebih berkembang lagi. Jadi, harapkan ke depannya semakin meningkat dari sisi ekonomi mereka,” ujar Dodi.
Terkait edukasi pengelolaan sampah, dia menjelaskan, hal ini merupakan salah satu program yang tengah digenjot oleh pemerintah desa setempat. Kehadiran mahasiswa KAT UNR kali ini juga diarahkan untuk membantu menyukseskan program tersebut. “Mahasiswa kami turun memberi informasi secara langsung kepada warga masyarakat di banjar-banjar bagaimana cara memilah sampah di rumah,” ujarnya.
Selain kegiatan tersebut, dalam KAT di Desa Tulikup, mahasiswa UNR juga melakukan kegiatan bersih-bersih di Puspa Aman (Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman) serta di lingkungan sekitarnya. Ke depan, kata Dodi, pihaknya ingin melakukan kegatan lanjutan untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata di Desa Tulikup. Salah satu potensi yang belum tersentuh, yaitu pemanfaatan sungai untuk dikembangkan sebagai tempat wisata kekinian.
Perbekel Desa Tulikup, I Made Ardika, mengucapkan terima kasih atas kepada UNR atas dipilihnya desa ini sebagai lokasi pelaksanaan KAT. Dia mengaku, kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UNR selama sebulan ini telah memberikan banyak manfaat bagi pemberdayaan masyarakat desa.
“Terutama sekali terkait edukasi memilah sampah, dengan kehadiran mahasiswa UNR di sini, warga kami semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah mulai dari rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut Ardika mengatakan, kue iku-iku atau jaja gambir merupakan kuliner khas dari Desa Tulikup. Saat ini terdapat 7 KK yang memproduksi jajanan tradisional berbahan ketan hitam ini. Selain sebagai sarana upacara keagamaan, belakangan jaja gambir juga sebagai penganan yang disajikan kepada tamu pemerintahan dari luar Bali serta dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
Dengan adanya pelatihan e-commerce dan tata kelola keuangan bagi perajin kue iku-iku, diharapkan dapat meningkatkan omzet para perajin tersebut. Turut mendampingi dosen anggota pembimbing Made Ayu Desy Geriadi, S.MB., MM dan Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., MAP. (tum)