PKM Unwar Sasar Industri Rumahan Kacang Kapri di Desa Batubulan

d1

GIANYAR, diaribali.com– Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Warmadewa (Unwar) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menggelar pengabdian kepada masyarakat menyasar industri rumah tangga kacang kapri Artha Dewi di Banjar Kenanga Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Ketua tim PKM Unwar Ni Nyoman Suriani, SE., MM., di Gianyar, Kamis (7/6) mengatakan, PKM kali ini memfokuskan pada peningkatan manajemen usaha berupaya mencari solusi persoalan yang dihadapi industri rumah tangga mitra.

“Pertama kami berupaya mengidentifikasikan persoalan yang dihadapi usaha atau industri rumah tangga mitra. Selanjutnya mencarikan solusi berupa manajemen keuangan dan pemasaran,” kata Suriani didampingi anggota Dr. AA Media Martadiani, SE., MM dan I Made Yogiarta, SE., MM.

Persoalan yang dihadapi mitra, yakni turunnya daya beli masyarakat serta hambatan distribusi barang saat terjadi pembatasan mobilitas di puncak pandemi lalu. Sehingga orderan pelanggan menjadi terhambat. Belum lagi peralatan produksi yang masih tradisional. Hal ini jelas menurunkan omzet usaha kacang kapri tersebut.

AA Martadiani juga menambahkan, penurunan omzet mitra PKM-nya ini akibat persaingan usaha kacang kapri dari daerah lain yang bisa menjual dengan harga lebih murah tapi dengan kualitas bahan yang berbeda.

Untuk mengatasi persoalan tersebut dari PKM Unwar memberikan solusi dengan mengadakan pendampingan dalam menghitung laba rugi, harga pokok produksi dan pencatatan asset yang dimiliki Pendampingan dalam memasarkan produk melalui peningkatkan promosi lewat media online sehingga dapat meningkatkan jumlah pelanggan, serta memberikan bantuan barang modal berupa vacuum sealer, blender, alat pengepressan, wajan, saringan sesuai dengan kebutuhan.

BACA JUGA:  Suiasa Nerima LHP Semester II 2024 saking BPK RI Perwakilan Bali

Menurut Suryani pemasaran dilakukan hanya dengan orang perorangan, karena rendahnya pengetahuan akan penggunaan system e commerce. UMKM menghadapi tantangan terbesar sejak maraknya penjualan sistem online.

Bergesernya pola pikir dan pola layanan masyarakat terhadap kebutuhan suatu kebutuhan barang membuat pelaku UKM yang tidak mengerti perkembangan teknologi informasi menjadi terpuruk. Faktor penentu keberhasilan pengelolaan UKM adalah penguasaan teknologi informasi.

Outcame dari kegiatan PKM ini adalah meningkatnya pengetahuan dan dan ketrampilan mitra dalam menerapkan konsep kewirausahaan dapat membuat membuat laporan keuangan yang sederhana, dapat mempergunakan aplikasi media sosial dalam hal ini Whatsapp, Instagram dan Facebook dalam memasarkan produk berbasis online. (rl)