Petani dan Perajin Bali Kini Punya Jalan ke Pasar Global

IMG-20250909-WA0115
Kakao Jembrana Tembus pasar Ekspor.

Jembrana,diaribali.com –
Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong kemandirian ekonomi desa lewat program Desa BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor yang resmi diluncurkan di Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Jembrana, Selasa (9/9).

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta yang hadir dalam acara tersebut menyebut program ini sebagai tonggak baru dalam menjadikan desa sebagai motor penggerak ekspor nasional.

“Potensi desa seperti pertanian, perikanan, kerajinan, dan produk kreatif harus kita dorong menembus pasar global. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menjaga filosofi hidup masyarakat Bali yang selaras dengan alam,” ujarnya.

Wagub menekankan pentingnya inovasi, standar mutu, dan pemasaran digital sebagai kunci daya saing. Bali, menurutnya, punya keunggulan kompetitif dari proses produksi yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria menyebut Desa BISA Ekspor sebagai upaya strategis menjembatani potensi desa dengan peluang pasar global. Program ini juga merupakan bagian dari transformasi desa agar tidak sekadar jadi pusat produksi, tapi pemain aktif dalam perdagangan internasional.

“Desa BISA bukan hanya simbol, tapi bagian dari 12 aksi nyata ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia’. Masa depan bangsa ditentukan dari desa,” tegasnya.

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menambahkan, program ini merupakan kolaborasi lintas sektor dan selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto soal prinsip 3T: Terbaik, Terbanyak, Tercepat.

“Hari ini kita ekspor kakao ke Prancis, perikanan ke Filipina, dan hortikultura ke Singapura. Produk desa harus bisa bersaing dan masuk pasar global secepat mungkin,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut juga ditandatangani kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa & PDT, serta LPEI untuk mendukung pemberdayaan desa berorientasi ekspor. (Art)