Peringati HPN, BPR Kanti Inisiasi ‘Ngelawar’ dan Seminar Regional Koperasi

IMG-20250225-WA0254
Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba (kiri) menyerahkan Plakat kepada Plt. Ketua PWI Provinsi Bali.

Gianyar,diaribali.com
Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, memiliki cara berbeda dalam menjalin komunikasi lebih dekat dengan insan pers di Bali.
Selain menggelar berbagai kegiatan terkait  program dan RAT, Amitaba juga sering memberikan pandangan-pandangan melalui media terkait perekonomian Bali, Adat, maupun isu-isu menarik dunia perbankan secara umum.

Kali ini,  dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada 9 Februari 2025 lalu, BPR Kanti menggelar  diskusi yang bertajuk Kanti “Ngelawar” (Ngorte Langsung Dengan Wartawan)  sebagai ajang silaturahmi untuk membangun komunikasi yang lebih dekat dengan insan pers dalam mewartakan informasi-informasi yang akurat, terkini dan kritis yang diselenggarakan pada Senin, (25/02/2025) di Gedung Pusdiklat BPR Kanti Gianyar.

“Kami menegaskan bahwa acara ini lebih kepada agar mendapat waktu lebih banyak khususnya BPR Kanti dengan teman-teman media, karena selama kegiatan yang telah dilaksanakan sering sekali kami lihat sangat jarang dapat berbicara lebih panjang. Hari ini, hari yang baik, di tempat yang baik, bertemu dan berkumpul dengan orang – orang baik,” tegas Amitaba.

Disebutkan, saat ini BPR Kanti merupakan  BPR terbesar kedua di Bali dalam penyaluran kredit, dengan kombinasi kinerja keuangan yang baik dan aktifitas sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Perlu kami sampaikan bagaimana dalam tagline BPR Kanti agar kami itu selalu ada, dalam setiap aspek kehidupan, dengan keberadaan yang tentunya dapat bermakna dan bermanfaat bukan hanya ada dan lewat begitu saja,” ujar Amitaba yang telah sukses 26 tahun menjabat sebagai Dirut BPR Kanti.

BACA JUGA:  Jaya Negara Apresiasi Peran TPS3R Olah Sampah dari Sumber

Dengan konsep dasar, lanjutnya,  BPR Kanti dalam mensuport Desa Adat tidak lain karena kelahiran BPR Kanti bersumber dari Pakto 88 (Paket Kebijakan Deregulasi 27 Oktober 1988), dimana Pakto 88 itu merupakan regulasi dari kebijakan pemerintah untuk  mempermudah pendirian Bank pada tahun 1988, dengan hakikat agar masyrakat terhindar dari jeratan lintah darat (rentenir).

Sebagai wujud rasa apresiasi sebagai krama istri, BPR Kanti juga telah menggelar seminar yang dipersiapkan hanya dengan waktu 3 hari dan dihadiri langsung oleh 1. 500 peserta dalam memuliakan wanita, untuk membentuk generasi cerdas, mulia, bermartabat, menyongsong Indonesia Emas 2045 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Badung (31/1).

Dalam kesempatan sama Plt. Ketua PWI Provinsi Bali, I Wayan Dira Arsana  menyambut baik inisiasi BPR Kanti menggelar acara Ngelawar ini untuk meperkuat pesemetonan sesama jurnalis.

“Kami atas nama PWI Bali dan Pekerja Pers di Bali menaruh hormat yang setinggi – tingginya kepada BPR Kanti dan jajaran, atas kesediaanya, inspirasi dan dedikasi untuk menyelenggarakan Hari Pers saat ini, mudah-mudahan kedepan Bank yang ada di Bali,  stakeholder yang menjadi pekerja pers mampu menjadi bagian pers itu sendiri dalam berkarya,” pungkas Dira.

Dalam hari yang sama, BPR Kanti juga menggelar Seminar Regional Koperasi Indonesia 2025. Mengusung tema “Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia”, acara ini bertujuan membahas tantangan dan peluang koperasi di era digital serta memperkuat perannya sebagai pilar utama ekonomi rakyat.

BACA JUGA:  Terjawab, Komunitas Kendaraan Listrik Buktikan Aman Tempuh Jarak Jauh

“BPR Kanti telah menjalin kerja sama erat dengan koperasi dalam berbagai aspek. Pada puncak perayaan Hari Koperasi ke-75 di Sanur, Bali, kami mendapatkan penghargaan sebagai ‘Bank Sahabat Koperasi’ dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga amanah untuk terus mendukung koperasi agar lebih profesional dan berdaya saing,” imbuh Amitaba.

Sebagai Apex Bank, lanjutnya, BPR Kanti memiliki tanggung jawab dalam memastikan koperasi berkembang dan mampu menghadapi tantangan zaman. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kapasitas SDM dalam tata kelola dan sistem keuangan.

Untuk itu, BPR Kanti telah mendirikan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) yang akan memberikan pelatihan bagi SDM BPR, koperasi, dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemberian kredit serta memastikan pengelolaan koperasi lebih profesional dan berkelanjutan

“Seminar ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara koperasi dan BPR dalam membangun ekonomi rakyat yang lebih tangguh. Dengan pemahaman regulasi yang lebih baik, inovasi keuangan, dan peningkatan kapasitas SDM, koperasi bisa berkembang lebih pesat dan semakin kokoh,” pungkasnya. (Art)