
Perdana, Tes Kemampuan Bahasa Mandarin Jawab Peluang Bagi Pelaku Pariwisata Bali

Denpasar,diaribali.com–
Rektor Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T.,Ph.D
secara resmi membuka Hanyu Shuiping K’ao Shi
(HSK) atau tes kemampuan Bahasa Mandarin yang diikuti 22 peserta yang diikuti mahasiswa, pegawai dan dosen Unud, Sabtu (17/5) yang dipusatkan di UPT Bahasa Unud.
Prof. Sudarsana mengungkapkan tes kemampuan Bahasa Mandarin ini bertujuan mengukur sejauhmana kemampuan Bahasa Mandarin yang dimiliki terdiri dari level 1 sampai 6. Dan ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani tingginya animo masyarakat Bali untuk mendalami kemahiran berbahasa Mandarin.
Disebutkan, pelaksanaan ini merupakan tindaklanjut dari kerja sama (8/1/25 ) lali, di mana pendirian HSK telah menunjuk TCI (tourism confucius insritute) (melaksanakan kerja sama dalam hal ini beraama UPT Bahasa Udayana. tes perdana hari ini hanya melibatkan 22 peserta dan melibatkan pengawas langsung dari China. Ke depan akan dilaksanakan secara reguler 3 sampai 4 kali dalam setahun serta bersifat terbuka untuk seluruh kalangan.
Rektor menilai untuk potensi atau peluang dari Bahasa Mandari di Bali pangsa pasarnya sangat besar melihat kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali semakin hari semakin bertambah. Sehingga diperlukan pelaku-pelaku oariwisata yang mengerti bahasa Mandarin agar komunikasi dengan wisatawan berjalan baik.
“Kebutuhan tenaga kerja untuk bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok semakin besar, apalagi oemerintah indonesia memiliki kerja sama ya g luas dengan Pemerintah Tiongkok,” sambung Rektor.
Untuk saat ini, kerja sama hanya sebatas bahasa mandarin, tetapi melalui TCI ini dibuka kerja sama semakin luas termasuk kerja sama dengan universitas yang ada di China. “Ini sebagai jendela kolaborasi dengan kolega-kolega ynag ada di China,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Indonesia TCI Fakultas Pariwisata Unud Dr. I Gusti Ngurah Widyatmaja, M.Par., didampingi Direktur China TCI Mr. Lui Kemin, mengatakan, keberadaan lembaga baru ini merupakan program penting untuk menjembatani tingginya permintaan stakeholder, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai dan dosen.
“Permintaan (lembaga tes kemahiran bahasa Mandarin-red) sangat tinggi. Mulai dari kalangan pelajar, akademisi dan praktisi. Peluang terbuka untuk peserta uji dari seluruh dunia,” jelas Ngurah Widyatmaja.
Sehingga Mandarin HSK Center, mampu menjembatani permintaan tersebut. Ia menambahkan, lembaga serupa belum ada di wilayah Indonesia Timur.
Launching hari ini merupakan tonggak bagi Unud memberikan ruang bagi semua kalangan untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Mandarin,” ungkapnya.
Dari berbagai pengakuan, menurut dia, bahasa Mandarin tergolong bahasa paling sulit dipelajari. Karenanya, TCI Unud sering mengadakan uji kemahiran bagi masyarakat umum bekerja sama dengan DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. (Art)