


Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Launching Font Aksara Bali

DENPASAR, diaribali.com-Sebagai wujud pelestarian serta pengembangan bahasa, aksara dan sastra Bali, Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali ( PBBP) lounching font aksara Bali yang lebih variatif sebagai media memasyarakatkan aksara Bali di media digital.
Terbentuknya font ini tidak terlepas dari kerja nyata Penyuluh Bahasa Bali Provinsi mengaplikasikan bentuk-bentuk aksara dalam media elektronik dengan ciri dan kekhasan masing- masing.
Adapun ide ini tertuang bukan semata untuk material melainkan, untuk memperkaya bentuk font aksara Bali yang sudah ada. salah satunya sebagai penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali atau local genius yang patut dijaga dan dikembangkan keberadaanya.
Font aksara Bali dibuat berdasarkan format unicode dan ansi yang bisa diakses dan digunakan di media digital sehingga dapat lebih mudah belajar membaca dan menulis aksara Bali melalui media digital. Demikian disampaikan Kordinator PBBP I Wayan Suarmaja S.Pd.B, Kamis, (29/22).

“Mekanisme pembuatan font ini dimulai dari tahun 2021.Di bawah naungan Dinas Kebudayaan provinsi Bali PBBP berupaya dengan geliat mengadakan workshop pembuatan font, kemudian hasil workshop tersebut diasah dan disempurnakan sesuai bentuk dan karakter yang diharapkan. tahapan uji coba pun beberapa kali dilakukan dengan melibatkan sembilan perwakilan penyuluh masing kabupaten dan kota, guru dan para ahli dibidangnya,” ungkapnya.
Lanjutnya, penamaan font diawali dengan nama penyufont kemudian nama font diambil dari masing- masing kreator sembilan kabupaten / kota itu sendiri
yaitu sebagai berikut
Penyufont Bali Banat, Penyufont Bali Raung, Penyufont Singhambara, Penyufont Tutud Bali, Penyufont Urdhasastra, Penyufont Sapuhluwih, Penyufont Mangusastra, Penyufont Sudamala,
Penyufont Narada.
Suarmaja menambahkan, font bisa didapatkan di pages penyuluh bahasa Bali, youtube penyuluh, dan bisa langsung kontak penyuluh bahasa Bali di kantor desa/kelurahan.
” Dengan adanya font aksara Bali ini, semoga masyarakat lebih tertarik dan terampil dalam menggunakan aksara Bali dimedia digital sesuai karakter dan bentuk yang lebih variatif,” harapnya.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha. Dirinya sangat mengapresiasi terciptanya font aksara Bali melalui ide-ide kreatif penyuluh bahasa Bali dalam mengeksplorasi kreativitas berbasis digital sehingga bahasa, sastra dan aksara Bali terus berkembang.
“Rahajeng, dumogi napi sane sampun karipta lan kamedalang saking penyuluh basa Bali provinsi Bali sida mapikenoh,” ucapnya dalam sambutan secara virtual. (Get)