Penting, Budayakan PHBS di Pura

PHBS-Tim Pengabnas Jurusan Kesling
PHBS-Tim Pengabnas Jurusan Kesling Polkesden menyosialisasikan PHBS di Pura Kahyangan Tiga Desa Marga, Tabanan.

DENPASAR-DiariBali

Menyambut era adaptasi kebiasaan baru sejak pandemi Covid-19 menerjang, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diterapkan secara disiplin di rumah, kantor dan seluruh fasilitas umum, termasuk pura yang notabene tempat beribadah umat Hindu.

Saat upacara keagamaan berlangsung dan hari raya besar, pura selalu dipadati ‘pamedek’. Namun sayang, penerapan PHBS dan protokol kesehatan (prokes) dinilai masih lemah. Salah satunya penyebabnya adalah PHBS dan prokes belum menjadi kebiasaan yang membudaya.

Jika hal ini terus dibiarkan berlarut, maka pura berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19 dan kontra produktif dengan tujuan bersembahyang yakni memohon kesehatan. Berangkat dari fenomena tersebut, akademisi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar (Polkesden) tergerak melakukan edukasi yang dikemas dalam program pengabdian kepada masyarakat (pengabmas).

Tim Pengabmas dari Jurusan Kesehatan Lingkungan (Kesling) Polkesden yang diketuai I Nyoman Purna S. Pd., M. Si., didampingi I Wayan Jana, SKM., M.Si., terjun memberikan sosialisasi PHBS di pura sejak tahun lalu. Dan berlanjut akhir Mei 2021 hingga September 2021.

Tim memilih Desa Marga, Tabanan, sebagai pilot project sosialisasi PHBS di Pura dengan tema “Membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat Bagi Masyarakat Pengempon Tri Kahyangan Desa Adat Marga dalam Penerapan Normal Baru Untuk Mencegah Penularan Covid-19”. Purna berharap, PHBS akan diikuti di seluruh desa adat se-Bali.

Menurutnya, PHBS sangat penting disosialisasikan, disebarluaskan dan diterapkan di mana berkumpul banyak orang. Pura adalah tempat yang efektif dan efisien untuk memberikan informasi-informasi kesehatan, karena pura adalah tempat ibadah umat Hindu, di mana pura juga merupakan tempat berkumpulnya umat dalam rangka beribadah juga dalam rangka mendapatkan informasi-informasi penting dari tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya dan disegani. “Slogan yang tepat untuk diingat dan diterapkan “Mulailah ber-PHBS di Pura,” kata Purna di Denpasar, Rabu (30/6/2021).

Ia menjelaskan, PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang keseharan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut, kata Purna, sejatinya jauh sebelum pandemi Covid-19 menerjang, sudah ada peraturan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat sudah mengeluarkan imbauan agar di setiap pura menerapkan PHBS dan melengkapi sarana penunjang kebersihan, termasuk sanitasinya. “Mungkin karena umat kita di Bali lebih sibuk denga kegiatan ritual sehingga tidak mengutamakan sarana kesehatan di pura. Ini berbeda dengan pura-pura yang ada di luar Bali,” jelas dia.
 
Menurut Purna, sarana dan prasarana pura sehat, di antaranya; tempat cuci tangan, jamban sehat, tempat sampah tertutup dilengkapi pemilahan, wadah tirta yang bersih dan tertutup, alat pemercik tirta khusus dari alang-alang, mading atau pojok informasi, sarana perpustakaan terkait kesehatan, lingkungan yang hijau, bersih, sehat dan asri, terakhir, kantin harus bersih dan sehat dengan makanan bersih, sehat dan memperhatikan kaidah gizi seimbang.

Tim Pengabmas telah membantu pengadaan sejumlah sarana cuci tangan di Pura Puseh dan Dalem, juga sarana cuci perabotan di pewaregan atau dapur pura. “Kami akan terus bergerak menyosialisasikan PHBS di pura. Program ini juga sejalan dengan Visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka,” pungkasnya. (TIM)