Pemulihan Pariwisata, Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bali
DENPASAR, diaribali.com – Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 diprakirakan berada pada batas atas range 4,5-5,3 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 4,84 persen.
Menguatnya pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh berlanjutnya pemulihan pariwisata, penyelenggaraan event nasional dan internasional, dukungan pembiayaan, perluasan digitalisasi, dan pembangunan proyek infrastruktur. Hal itu terungkap saat Obrolan Santai BI Bareng Media di Al Jazeerah, Sunset Road, Kamis (27/4/2023).
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama bersumber dari terjaganya konsumsi rumah tangga seiring peningkatan daya beli masyarakat di tengah pemulihan aktivitas pariwisata, kemudian kenaikan yang signifikan pada investasi dan konsumsi pemerintah sejalan dengan berlanjutnya beberapa proyek pembangunan pemerintah dan swasta, serta realisasi belanja akhir tahun.
“Hingga 24 April 2023, sudah terdapat 32 operator maskapai yang menjangkau 16 negara dan 25 kota. Pada April 2023, jumlah frekuensi kedatangan penerbangan internasional diprakirakan mencapai 2.465, atau baru 80,24 persen dari rata-rata tahun 2019,” Trisno, Kamis (27/4).
Ia menambahkan, Bank Indonesia tetap memprakirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 dapat mencapai 2,6 persen. Perkembangan ini didorong dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok pasca pandemi Covid-19.
“Peningkatan kinerja pariwisata Bali terutama didorong oleh dampak penyelenggaraan KTT G20 Presidensi Indonesia, pelaksanaan berbagai acara strategis, libur akhir tahun, dan penambahan jumlah penerbangan langsung maskapai internasional ke Bali,” ujarnya.
Trisno melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Bali dari sisi konsumsi Rumah Tangga (RT) tumbuh positif sebesar 53,25 persen seiring meningkatnya optimisme atas kondisi ekonomi dan indeks penghasilan masyarakat di tengah bertambahnya lapangan kerja.
Ekspor tumbuh tinggi sebesar 29,49 persen akibat melandainya kinerja ekspor jasa seiring dgn telah berakhirnya momentum libur musim panas Eropa-USA.
Investasi meningkat sebesar 29,20 persen seiring dgn berlanjutnya proyek pembangunan Pemerintah dan swasta.
Impor tmbuh tinggi melambat sebesar 3,86 persen seiring dengan base effect telah tingginya permintaan barang modal serta moderasi permintaan akibat tingginya harga komoditas global.
Konsumsi pemerintah tumbuh 14,04 persen seiring dengan realisasi belanja akhir tahun serta penerapan kebijakan fiskal ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Trisno menutup kebutuhan pangan Bali yang tinggi berdampak pada ketergantungan Bali terhadap wilayah lain. Ke depan, diperlukan penguatan pada sektor pertanian, seperti digitalisasi produksi pertanian, penggunaan bibit unggul, serta penggunaan berbagai teknologi pertanian khususnya teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas pada lahan yang kecil.
Hal ini diharapkan dapat mendorong diversifikasi sektor unggulan selain Pariwisata, serta mendorong kemandirian pangan Provinsi Bali. Zor