Pemkot Denpasar Gandeng Pertuni Gelar Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas

Denpasar, diaribali.com
Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial Kota Denpasar berkolaborasi dengan Persatuan Tunanetra Indosesia (Pertuni) Kota Denpasar menggelar Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas, di Gedung Wanita Santi Graha, Denpasar, Kamis (20/2).
Acara dibuka langsung Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Setda Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa bersama Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty didampingi Ketua DPC Pertuni Kota Denpasar, Nyoman Suandi.
Dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Setda Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa yang membacakan sambutan Walikota Denpasar, menyebut Walikota Denpasar sangat mengapresiasi pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar ini.
“Utsawa Dharma Gita merupakan sarana melestarikan adat dan budaya melalui Dharma Gita. Dharma Gita digunakan untuk menunjukkan bhakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa disaat kita sebagai umat Hindu menjalankan Dharma Agama, melaksanakan Upacara Yadnya,” ujarnya.
Lebih jauh, Nyoman Artayasa juga menyampaikan di dalam Dharma Gita terdapat banyak nasihat dan tuntunan yang dapat digunakan sebagai suri tauladan. Untuk itu, diharapkan pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar dapat dijalankan dengan Sagilik Saguluk Salunglung Sabayantaka Nuju Vasudhaiva Kutumbakam atau secara bersatu padu, saling menghargai dan bergotong- royong.
“Untuk para peserta semoga dapat meresapi dan mengamalkan apa yang diperoleh di Utsawa Dharma Gita ini,” lanjut Nyoman Artayasa.
Sementara Ketua Panitia, Nyoman Suandi menjelaskan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas Kota Denpasar diikuti oleh 34 peserta yang disaring dari sejumlah organisasi disabilitas dan SLB Negeri yang ada di Kota Denpasar.
“Adapun Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas ini dibagi ke dalam dua jenis lomba yakni Macepat dengan kategori remaja dan dewasa serta Mesatu Bali dengan kategori remaja dan dewasa.
Tentunya tujuan pelaksanaan Utsawa Dharma Gita khsusus penyandang disabilitas ini untuk meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama Hindu serta menumbuhkan rasa cinta terhadap seni sastra. Harapan terhadap para penyandang disabilitas di Kota Denpasar, tentunya di era digitalisasi ini dapat diikutsertakan untuk berkontribusi secara setara dengan masyarakat lainnya baik secara mental maupun spiritual,” ucapnya.(Hmd/db)