
Pemkot Denpasar Gandeng Bali Tangi Gelar Pelatihan Industri Agro

Denpasar, diaribali.com
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, bersama Bali Tangi Spa mengadakan Pelatihan Industri Agro (Produk Spa), di kantor Bali Tangi, Jalan Kebo Iwa, Selasa (20/5). Pelatihan ini sendiri menyasar para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) taraf pemula, dan juga kalangan disabilitas.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan seputar industri produk spa ini, dihadiri langsung Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari serta pemilik Bali Tangi, Yuliani Djaja Negara.
Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa pentingnya menciptakan produk industri spa yang berkualitas dengan tidak meninggalkan kearifan dan kekayaan lokal Bali. Hal ini menjadi penting agar produk yang dihasilkan memiliki keunikan dan juga ciri khas tersendiri saat dipasarkan di pasar global.
“Melalui pelatihan ini saya mendorong para peserta nantinya mampu menciptakan produk spa yang berkualitas, memiliki daya saing dengan tidak meninggalkan identitas kekayaan bahan lokal di sekitar kita,” ungkap Sagung Antari.
Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari dalam kesempatan yang sama menjelaskan, pelatihan ini diikuti sekitar 20 peserta yang merupakan pelaku usaha pemula dan juga beberapa kalangan disabilitas. Ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan, agar para pelaku usaha memiliki pemahaman materi dan praktik yang baik dalam dunia industri agro, utamanya produk spa.
“Dalam hal ini kami menggandeng pihak Bali Tangi Spa sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri agro untuk dapat memberikan pelatihan bagi pelaku usaha. Harapannya nanti, para pelaku usaha memiliki kesiapan untuk bersaing di pasar global,” kata Sri Utari.
Selebihnya, dirinya juga mengungkapkan, Pelatihan Industri Agro ini akan berlangsung selama 5 hari kedepan. Adapun beberapa materi yang diberikan kepada peserta meliputi, pemilihan bahan lokal untuk produk spa, pengolahan body scrub, minyak pijat, aroma therapy, dan juga Loloh sebagai minuman kesehatan lokal.
Salah satu peserta pelatihan dari kalangan disabilitas, Ketut Ayu menyampaikan terimakasih karena telah diberikan kesempatan dalam kegiatan pelatihan ini. Baginya pelatihan ini tentu akan membawa kemanfaatan untuk menjalankan usaha industri produk spa.
“Mungkin pelatihan seperti ini dapat rutin diberikan kepada kami, agar kami sebagai pelaku usaha kecil memiliki bekal dalam menjalankan usaha,” katanya. (Win/db)