Pasca Perempuan ODGK Telanjang, Area Pintu Masuk Stage Diperketat

IMG_20230526_225519
Cokorda Ngurah Suyadnya

GIANYAR, diaribali.com – Pasca terjadinya perempuan telanjang di atas panggung pertunjukan Puri Saraswati, Ubud, yang diduga ODGJ, pihak panitia pementasan mulai memperketat areal stage terutama di akses belakang stage. Hal ini dikatakan Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab dipanggil Cok Wah, Kamis (25/6/2023).

Dikatakan, pementasan kesenian reguler atau tontonan seni, sudah berlangsung sejak puluhan tahun di Puri Saraswati Ubud. “Namun baru kali ini terjadi hal demikian, dimana WNA telanjang bulat naik di atas stage,” jelas Cok Wah.

Meski dinilai mengotori kesucian, namun Cok Wah tidak mau memperpanjang persoalan tersebut. Dinilainya, apa yang dilakukan oleh WNA tersebut, terjadi di luar kesadaran. “Kami tidak melanjutkan ke proses hukum. Karena situasi dan kondisinya seperti itu. Kita semua pasti tak berharap seperti itu. Itu kan dilakukan di luar kesadaran dia, juga dugaan mengalami skizofrenia,” tambahnya.

Diyakini, kalau dia tidak sakit, dia tidak akan melakukan hal demikian. Sedangkan secara kepercayaan Hindu, apa yang dilakukan WNA itu telah menodai kesucian. Terlebih lagi pintu yang dibuka paksa oleh WNA itu adalah pamedal pura. “Bahkan penari yang pentas juga tidak lewat pintu tersebut. Sebab hanya digunakan sebagai pintu keluar masuk, Ida Bhatara Sasuhunan atau benda sakral,” terangnya.

Dalam mengembalikan kesucian areal tersebut, pihaknya telah menggelar upacara pecaruan. “Waktu itu juga, usai kejadian langsung diupacarai, dipimpin oleh pemangku. Tapi masih pecaruan alit. Namun kebetulan tanggal 3 Juni ini odalan di sana. Saat itu kita tingkatkan upacaranya, pecaruan, guru piduka, dan sebagainya sesuai petunjuk Sulinggih,” ujar Cok Wah.

BACA JUGA:  Tegas, Menteri Wihaji Minta Seluruh Keluarga Berisiko Stunting Tertangani

Atas kejadian tersebut, Cok Wah mengatakan akan menjadikan kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi. “Langkah ke depan, kita lebih selektif di areal stage serta meningkatkan penjagaan. Berpuluh tahun pementasan itu berlangsung, baru kali ini terjadi hal seperti itu. Zor