Pasca ditutupnya Operasional Trans Metro Dewata, Pasek Suardika Sampaikan Masukan
Bus merah Trans Metro Dewata (TMD) yang sering menghiasi ruas jalan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) akhirnya dihentikan operasionalnya. Proyek ini dihentikan karena berbagai evaluasi.
“Saya setuju untuk sebagai langkah sementara dan mengulangi atau mengevaluasi strategi agar bisa lebih efektif ke depannya,” kata Gede Pasek Suardika, tokoh masyarakat Bali, Rabu (1/1//2025).
Eks anggota DPR dan DPD RI ini, menyampaikan sejumlah catatan untuk bahan evaluasi. Pertama, kata dia, transportasi massal atau publik adalah salah satu solusi mengurangi kemacetan sekaligus adanya keberpihakan pemerintah memberikan layanan transportasi murah kepada masyarakatnya.
Kedua, kondisi masyarakat Bali yang sudah hidup dalam kebiasaan transportasi pribadi untuk diubah ke transportasi publik harus dilakukan dimulai dari tata kelola kebijakan yang mampu menciptakan dan menggeser budaya transportasi pribadi ke transportasi publik.
“Sebuah pekerjaan yang berat karena mengubah kebiasaan yang sudah mengkristal,” tegas Pasek.
Berdasarkan pengalamannya mencermati pengelolaan transportasi publik di berbagai negara, ia menyarankan agar tataran pemimpin memberikan contoh. Misalnya dengan mewajibkan ASN naik trasnportasi publik lewat stop over menuju satu titik terdekat di tempat kerja.
“Lalu dilakukan kampanye agar perusahaan swasta juga ikut terlibat dalam kampanye ini. Hal ini paling tidak untuk ketika mereka bekerja,” imbuh dia.
Para pelajar juga diwajibkan ke sekolah dengan transportasi publik di mana ada beberapa titik kumpul menuju sekolah. Hal ini relevan dalam rangka menyiapkan generasi baru dengan budaya baru ke depannya.
Kemudian, lanjut Pasek, simulasi alur dan rute harus dikaji secara mendalam agar sebanyak mungkin rute bisa dilayani. Dan memastikan juga siklus waktunya agar bisa on time schedule-nya.
Daerah-daerah publik, menurutnya, dikenakan biaya parkir yang tinggi sehingga masyarakat berpikir bawa mobil atau motor pribadi. Budaya berjalan kaki harus diimbangi dengan penataan trotoar khusus pejalan kaki yang lebih baik sejuk dan sehat.
“Penting juga dibuat aturan regulasi yang komprehensif baik soal lalu lintas, park and ride, PKB BBNKB, kurikulum pendidikan di level siswa, aturan internal di lingkungan pegawai negeri, sekolah, dan aturan denda jika parkir sembarangan hingga ada rewards bagi warga yang terbanyak melakukan aktivitas menggunakan transportasi publik,” sarannya.
Pemerintah didorong mempersiapkan berbagai sarana transportasi publik terintegrasi dengan kajian dan analisis yang mendalam dna kemudian sejak diputuskan sampai akan dilaksanakan bisa disosialisasikan secara massif agar sebanyak mungkin masyarakat mengetahui.
“Jadi berhentinya operasional Bus Trans Metro Dewata harus segera disambut dengan melakukan berbagai persiapan kebijakan baru yang betul-betul komprehensif untuk menyambut rekayasa sosial baru bagi kebiasaan warga masyarakat di Bali,” ujarnya.
“Ketika beroperasi banyak yang mengkritik. Ketika dihentikan juga dikritik. Yang terpenting sebenarnya harus ada solusi yang diberikan dari tujuan yang baik dengan cara yang kurang tepat tidak akan berhasil guna,” imbuh dia, sembari mengajak masyarakat tidak bosan-bosannya memberikan sumbang saran pemikiran kepada pejabat yang berwenang.