Narasumber Lintas Negara Berbagi Ilmu di Seminar Internasional Prodi MM PPs Unwar
DENPASAR, diaribali.com – Program Studi Magister Manajemen (Prodi MM) Program Pascasarjana Universitas Warmadewa (PPs Unwar) menggelar Seminar Internasional di kampus Unwar, Jumat (28/4), lalu.
Seminar mengusung tema “Fostering Tourism Entrepreneurship and Innovation for Economic Growth and Job Creation” dengan Keynote Speaker Senior Lecturer of Hotel and Tourism Manajement UITM Malaysia Dr. Mohd Raziff Jamaluddin.
Juga mendatangkan empat narasumber yakni Kanako Miyata dari Kitakyushu University Japan, Laetitia Kovac dari XU Exponential University Germany, Britt Bogers dari Avans University of Applied Science Netherland, dan Anak Agung Gede Widnyana dari Prodi MM Unwar, dimoderatori oleh Dr. I Made Suniastha Amertha, SS., M. Par.
Kaprodi MM PPs Unwar Dr. IB Udayana Putra, SE.,MM., mengatakan langkah ini merupakan salah satu strategi dalam orientasi internasional. Apalagi tahun depan Prodi MM ini akan melaksanakan akreditasi dengan LAMEMBA dan harus unggul.
“Sehingga Prodi MM melaksanakan kegiatan untuk menunjang hal tersebut seperti Seminar Internasional, Community Service di Sanur, dan Workshop,” jelas Udayana.
Ke depan, lanjut dia, semua stakeholder yang ada di Prodi MM PPs Unwar diharapkan juga melakukan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Direktur PPs Unwar, Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si., pada kesempatan tersebut mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, hal ini sangat penting dalam rangka melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi dan bagaimana kita harus berinovasi sehingga Bali khususnya sebagai destinasi wisata selalu berkembang dan bertumbuh.
Ia berharap dengan seminar ini dapat mendapakan masukan dari berbagai negara sebagai referensi pengembangan pariwisata kedepannya.
Keynote Speaker Dr. Mohd Raziff Jamaluddin mengatakan ia memiliki banyak inisiatif dan akan membagikan dari perspektif Malaysia terkait bagaimana kita menangani kekurangan lapangan pekerjaan.
“Saya pikir Indonesia tidak memiliki masalah terkait ini tetapi pariwisata akan terus berjalan dan berkembang sehingga perlu lebih banyak tenaga,” ungkapnya. rl