
Musik Klasik Bach & Beyond Bakal Tampil di DNA Denpasar

Denpasar,diaribali.com—
Bali Chamber Music Players (BCMP) akan mempersembahkan “Bach & Beyond“, konser klasik yang mendukung Be Sharp Bali, pada Hari Minggu, tanggal 9 Maret2025, di Dharma Negara Alaya (DNA) Art & Creative Hub di Denpasar.
Yayasan Be Sharp, yang didirikan di Jakarta pada tahun 2018 dan diperkenalkan ke Bali pada
tahun 2023, memberikan akses belajar biola dan gitar klasik gratis kepada anak-anak berbakat
di Bali, keanggotaan gratis di Asosiasi Musik Suzuki Indonesia, dan kesempatan konser rutin
untuk pelajar.
Sejak peluncuran di Bali melalui konser penggalangan dana pada Mei 2023, Be Sharp telah mengembangkan pelajaran mingguan di SD Negeri 6 Sumerta, Denpasar, memberikan
beasiswa kepada 15 siswa dari berbagai sekolah di Denpasar, dengan menggunakan Metode Suzuki, menekankan pendidikan musik sejak dini melalui “pendekatan bahasa ibu” di mana anak-anak belajar musik dengan cara mendengarkan dan meniru.
Program ini dikoordinasi Therese Wirakesuma, dengan penasihat Ni Ketut Ayu Sugati dan Dewa Edwin Pradipta (Pengawas Sekolah dari Disdikpora Kota Denpasar) dan didukung oleh instruktur berkualifikasi Putu Lia Veranika (Gitar), Maria Eufrasia Arintya Sekar Arum dan Della Mauhibah Farhah (Biola).
“Konser Bach & Beyond ini akan merepresentasikan komitmen kami terhadap kualitas seni dan keterlibatan masyarakat,” kata Therese Wirakesuma, Direktur Program Be Sharp Bali dan Ketua Asosiasi Musik Suzuki Indonesia disela konferensi pers di Kubu Kopi Denpasar pada Sabtu (1/3).
Therese mengaku ingin memberikan kesempatan dan memfasilitasi anak-anak muda untuk menemukan dan mengembangkan bakat musik mereka.
Pertunjukan ini akan menampilkan jajaran musisi berprestasi. Dr. Edith Widayani, salah satu
pianis paling dihormati di Indonesia, akan tampil memainkan harpsichord, alat musik keyboard
era Baroque dan pendahulu piano modern.
Artis lain yang tampil termasuk flutis Ryan Limanto, yang memiliki gelar Master dari Virginia
University dan saat ini tampil bersama ensemble Jakarta termasuk JakFLute Ensemble dan
Jakarta Simfonia Orchestra. Violinis Shienny Kurniawati, pendiri String Orchestra of Surabaya
dan lulusan Central Conservatory of Music Beijing, melengkapi trio inti pemain.
Program konser mencakup karya-karya J.S. Bach dengan puncaknya Brandenburg Concerto
No. 5, Romanian Dances karya Bartok, dan komposisi kontemporer. Bali Children and Teen’s
Choir yang telah meraih berbagai penghargaan juga akan tampil membawakan beberapa lagu
termasuk “For the Beauty of the Earth” karya John Rutter.
Therese menambahkan, saat ini anak-anak yang belajar bermain gitar dan biola ada sebanyak 15 anak. Sistem belajarnya pun harus mendapat persetujuan dari orangtua, bahkan saat belajar harus didampingi. “Belajar gratis ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” imbuhnya.
Ni Made Sriasih orangtua siswa asal Karangasem mengaku bersyukur bisa ikut bergabung belajar biola. Selain karena anaknya memnag suka dengan alat musik biola dirinya juga ingin anaknya tumbuh dengan aktivitas positif dan waktunya produktif.
“Anak saya sudah belajar selama dua tahun sejak dirinya kelas dua SD. Dia sangat senang belajar biola. Sebagai orangtua saya akan selalau mendukung kegiatan anak saya,” aku Sriasih.