
Musda Golkar Bali Ditunda, Ini Penyebabnya

Denpasar,diaribali.com–
Dua hari jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Bali akhirnya dinyatakan ditunda. Musda yang sebelumnya diagendakan pada hari Jumat (23/5) ini mundur sampai waktu yang belum ditentukan.
Demikian disampaikan Ketua Streering Committe (SC) Musda Golkar Bali, Drs. Dewa Made Suamba Negara, MSi didampingi Ketua OC Musda Golkar Bali Dr Komang Suarsana, dan Bendahara Golkar Bali Komang Takuaki Banuartha dalam konferensi pers kepada awak media pada Rabu (21/5) di ruang rapat Kantor DPD Bali.
Suamba Negara mengungkapkan, alasan penundaan itu dikarenakan Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia berhalangan menghadiri rencana Musda.
Disebutkan, Ketua Umum (Balil red) agendanya padat sebagai Menteri. Ini berarti Beliau lebih mengedepankan tugas Pemerintah, dan harus menunda agenda Musda. Disamping itu, Ketum juga berkeinginan hadir dalam Musda di Bali.
“Ketua umum kami berkeinginan menghadiri Musda Golkar di berbagai daerah, termasuk Bali. Sebagaimana yang dikomitmenkan oleh Ketum DPP Golkar (Bahlil) di seluruh Indonesia pelaksanaan musda, beliau berkeinginan menghadiri secara langsung di 38 provinsi,” kata Dewa Suamba.
Dewa Suamba menambahkan penundaan Musda Golkar Bali baru diinformasikan pada Selasa (20/5/2025) malam dan menerima informasi penundaan itu dari Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry.
Ketika ditanya apakah karena ada politisasi penundaan Musda di Bali? Dewa Suamba bersama Mang Kos, sapaan Komang Suarsana dan Banuarta kompak membantah penundaan Musda Golkar Bali terkait unsur politisasi.
Penundaan Musda, juga tidak ada kaitannya pertarungan dua kader senior partai beringin yakni I Nyoman Sugawa Korry dan Gde Sumarjaya Linggih yang digadang-gadang bakal bertarung menahkodai ketua DPD Golkar Bali.
“Tidak ada itu. bagi kami pelaksanaan musyawarah daerah ini kami sambut dengan penuh tanggung jawab menyukseskan bersama-sama. Tidak pernah ada pernyataan bahwa karena ini karena itu, tidak. Buktinya temen-temen panitia bergerak. Tidak ada masalah soal itu,” imbuh Suamba Negara.
Sementara Kos mengungkapkan, sampai saat ini belum ada calon. Pasalnya proses Musda calon mendaftar terlebih dahulu setelah itu baru diverifikasi berkasnya kalau sudah cocok baru bisa jadi calon. Sesuai aturan juga, yang berhak maju menjadi calon adalah mereka yang memiliki 30 persen suara dari jumlah pemegang hak pilih. “Biasanya sehari sebelum Musda kita buka pendaftarannya, kalau ada yang mendaftar kita verifikasi berkasnya. Maunya besok pada 22 Mei kita lakukan pendaftaran,” sambungnya.
Suamba Negara menimpali, Golkar Bali berharap Musda Bali berlangsung secara aklamasi. Jika tidak secara aklamasi, akan dilaksanakan secara demokratis yaitu voting suara. (Art)