purnama kapat perdiknas
Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriadinata Gorda, sembahyang bersama saat piodalan Purnama Kapat di Pura Padmasana Perdiknas, Kamis (17/10/2024).

DENPASAR, diaribali.com – Rahina Purnama Kapat, menjadi salah satu hari spesial yang dinantikan keluarga besar Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas).

Purnama Kapat dipilih sebagai piodalan di lingkungan parhyangan setempat, meliputi Pura Padmasana Perdiknas, SMP Nasional dan SMKS Teknologi Nasional.

Tahun 2024 ini, Purnama Kapat jatuh pada Kamis (27/10/2024). Piodalan dilaksanakan di Pura Padmasana SMKS Teknologi Nasional. Sedangkan SMP Nasional menjadi satu dengan Pura Padmasana Perdiknas.

Piodalan dipuput oleh dua sulinggih di masing-masing tempat suci. Seluruh keluarga besar yang beragama Hindu, termasuk pimpinan dan dosen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) turut hadir melakukan persembahyangan secara khusyuk.

Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriadinata Gorda, berharap, piodalan Purnama Kapat mendatangkan kebijaksanaan, menjaga “kewarasan” dan etika dalam mengambil keputusan.

Dari sisi filosofis sederhana, piodalan atau wali menurut Gung Eddy, sapaannya, adalah mengembalikan apa yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam berbagai manifestasinya.

“Beliau (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) telah menganugerahkan kebaikan tiada henti. Jadi kita kembalikan dalam betuk wali atau piodalan sebagai wujud syukur,” jelas Gung Eddy.

Perdiknas mengapresiasi seluruh keluarga besarnya karena semua persiapan dilakukan secara mandiri. Hal ini penting sebagai wujud melestarikan tradisi budaya Bali.

“Perisiapan piodalan kami lihat melibatkan peserta didik, guru dan pegawai. Termasuk sekeha gong dan penari, ” ungkap Gung Eddy.

BACA JUGA:  Hari Suci Saraswati, Mempermulia Diri dengan "Kaweruhan" Pantang Membaca dan Menulis

Sehingga serangkaian piodalan ini, juga menjadi momentum mengimplementasikan Tri Hita Karana, yakni menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan.

Turut hadir Sekretaris Perdiknas Dr. Ketut Gede Sri D. Amararaja, Bendahara Wayan Sri Maitri, Kepala SMP Nasional, Kepala SMKS Teknologi Nasional, jajaran Rektorat Undiknas, guru, dosen, pegawai dan peserta didik yang beragama Hindu.rl