Mahasiswa STIKOM Bali Siap Kerja ke Jepang

IMG-20250130-WA0030
Atas: Muhammad Abbas Syah, Christina Kewa Liku, I Gusti Putu Susila Mantra dan Muhammad Jhosi Muba. Bawah: I Ketut Yudha Mahardika, I Gede Ananda Putra Pratama, I Putu Oko Gunawan dan Noviyanti Rahmadani.

DENPASAR,DiariBali.com-
Delapan mahasiswa STIKOM Bali Group siap bekerja di negeri Sakura (Jepang) setelah peserta Progam Kuliah Kerja di Jepang dinyatakan lulus test Pekerja Berketerampilan Spesifik (PBS) atau Specied Skill Worker (SSW).

Ke-8 mahassiwa tersebut 6 orang dari ITB STIKOM Bali adalah I Gede Ananda Putra Pratama (Prodi Sistem Komputer atau SK), I Gusti Putu Susila Mantra (Prodi Sistem Informasi atau SI), I Ketut Yudha Mahardika (SI), Muhammad Abbas Syah (SI), Muhammad Jhosi Muba (SI) dan Christina Kewa Liku (Prodi Bisnis Digital atau BD). Sedangkan 2 mahasiswa dari Politeknik Nasional Denpasar adalah Noviyanti Rahmadani dan I Putu Oko Gunawan (keduanya dari Prodi D3 Akuntansi).

“Sebelumnya mereka sudah mengikuti test SSW pada 16 Desember 2024 dan hari ini (Kamis, 30/01/2025) hasilnya diumumkan oleh organisasi Building Cleanning di Tokyo, melalu email masing-masing,” kata Rahman Sabon Nama, Person In Charge (PIC) Mahasiswa Program Kuliah Kerja di Jepang ITB STIKOM Bali di Denpasar, Kamis (30/01/205).

Selanjutnya mereka akan mengikuti test penempatan kerja ke Jepang, langsung dengan user dari perusahaan Jepang yang diadakan pada 4 Februari hingga pertengahan Februari 2025 ini.

“Christina Kewa Liku interview dengan user pada 4 Feb 2025 ditempatkan di Hakone Resort, Prefectur Kanagawa, sedangkan sisa yang lainnya interview pertengahan Februari 2025,” imbuh Rahman.

Menurut Rahman Sabon Nama sesuai hasil koordinasi dengan pihak Jepang, para mahasiswa ini akan ditempatkan di beberapa hotel di Kanagawa dan Shizouka.

BACA JUGA:  Sekda Alit Wiradana Hadiri Perayaan Puncak HUT ke-72 Yayasan Dwijendra

“Yang menarik, dari 8 mahasiswa yang lulus SSW tadi, 2 orang diantaranya sudah lulus interview magang. Yakni Ketut Yudha Mahardika ke Saitama dan Putu Oko Gunawan ke Yamanashi. Artinya setelah 3 tahun magang, Ketut Yudha dan Putu Oko akan pindah ke visa kerja atau Tokutei Ginou, karena regulasi pemerintah Jepang membolehkan orang asing untuk alih status dari magang ke visa kerja,” terang Rahman.

Dengan kata lain, demikian Rahman Sabon Nama, yang akan mengikuti interview user (perusahaan Jepang) untuk diberangkatkan dengan visa kerja hanya 6 orang. Yakni I Gede Ananda Putra Pratama, I Gusti Putu Susila Mantra, Christina Kewa Liku, Noviyanti Rahmadani, Muhammad Abbas Syah dan Muhammad Jhosi Muba.

Di tempat terpisah Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dimintai tanggapannya soal ini menyambut gembira kelulusan 8 mahasiswanya di bidang keahlian kerja.

“Jika dihitung saat mereka mulai kursus bahasa Jepang Juli 2024 lalu, ternyata hanya butuh waktu 6 bulan mereka sudah lulus bahas Jepang Level N4 dan bisa lulus SSW. Artinya, asal serius dan tekun belajar pasti bisa. Apalagi soal biaya tidak ada masalah. Karena kami siap menalangi dulu, mereka tinggal cicil dengan penghasilannya selama di Jepang,” kata Dadang Hermawan.

Tak lupa juga Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengajak anak muda Bali dan Nusa Tenggara memanfaatkan peluang ini agar bisa melanjutkan pendidikannya ke ITB STIKOM Bali dan membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA:  Berkat Kuliah di LPK Widya Dharma, Wicaksana Bisa Kuliah sambil Kerja ke Jepang

“Asal mau jadi mahasiswa ITB STIKOM Bali, kami akan fasilitasi mereka ke Jepang untuk menggapai masa depannya, dan bisa membantu ekonomi keluarganya,” pungkas Dadang Hermawan.