London School Public Relation, Pendidikan Kualitas Premium Bagi Penyandang Disabilitas

London School Public Relation, Pendidikan Kualitas Premium Bagi Penyandang Disabilitas

DENPASAR, diaribali.com-London School Public Relation (LSPR) berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas premium dengan mencetak lulusan yang kompeten, profesional, berkualitas, dan memiliki potensi berwirausaha. Demikian disampaikan Founder & CEO LSPR Institute of Communication and Business, Prita Kemal Gani, Rabu (28/12/2022).

LSPR, kata Prita Kemal, merupakan kampus untuk para penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus yang ingin mengenyam pendikan tinggi.

Dikatakan sosialisasi maupun berkomunikasi mengalami kendala khusus untuk autism. Namun hal ini akan diastasi dengan didampingi dosen khusus hingga psikiater. “Sehingga mereka memiliki potensi untuk dikembangkan, dan akhirnya menjadi warga negara yang berkontribusi. Mulai dari memasak hingga melukis dan lainnya,” bebernya.

Di penghujung tahun 2022 ini, LSPR Bali juga mengungkapkan rencana menambah kampus baru. Pembangunan gedung kampus itu terletak di wilayah Gatsu Barat, tepatnya di Jalan Gunung Catur, Denpasar, Bali.

Tak hanya dilengkapi dengan ruang kelas yang luas, kampus baru itu bakal memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti radio station, studio tv, ruang press conference, auditorium, hingga guest house bagi siswa maupun para tamu. Bahkan, bakal dibangun London School Beyond Academy untuk mahasiswa berkebutuhan khusus.

Prita Kemal melanjutkan, kampus baru ini telah selesai digambar. Pengerjaan bakal dimulai pada bulan April 2023. Dia memperkirakan, pengerjaan bakal memakan waktu 12 – 15 bulan.

“Kami prediksi awal tahun 2024 bisa dimulai proses belajar mengajar di kampus baru ini,” ungkapnya di Kampus LSPR Bali, Denpasar.

Kata dia, pembangunan kampus ini untuk menjawab 7 tahun LPSR di Bali. “Mahasiswa kami terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini terdapat 7.000 mahasiswa aktif yang berkuliah di LPSR Bali,” ungkapnya.

Dia menambahkan, LSPR ini juga menjadi model percontohan kampus lain dalam e-learning. “Bukan sekadar e-learning, tapi digital classroom, mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan yang lain,” katanya

Semenatar itu, Pembina Yayasan, Kemal Gani menambahkan, mahasiswa berkebutuhan khusus ini memiliki potensi luar biasa. Jika diibaratkan, layaknya batu berlian. Digosok akan bersinar.
“Jadi anak-anak berkebutuhan khusus ini jika dibina maka dia itu akan seperti berlian, dan akhirnya potensi yang mereka miliki bisa keluar,” tuturnya.

Dalam kick off LSPR Bali Gatsu Campus, juga diluncurkan buku biografi Prita Kemal Gani berjudul ’30 Tahun Sebagai Pendidik, Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu’. Zor