Kolaborasi TCI Unud-Poltekpar Bali Tingkatkan SDM Berbahasa Mandarin

1000094074
Barong Sai dalam Lantern Festival 2025 di Kampus Poltekpar Bali, Jumat (23/2).

Badung, diaribali.com – Perguruan Tinggi sebagai gudang kaum intelektual terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tuntutan global mulai dari bidang IT, pendidikan, tak ker kecuali sektor pariwisata sebagai ikannya Bali sebagai destinasi dunia.

Menindaklanjuti hal tersebut kolaborasi dilakukan Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (FPar Unud) dengan Poltekpar Bali yang dibalut melalui penyelenggaraan Lantern Festival 2024, Jumat (23/2/2024) bertempat Aula Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali.

Kegiatan ini sebagai bentuk menghormati dan mengenal lebih dekat budaya China disamping yang menjadi tujuan utama yaitu belajar bahasa Mandarin sebagai bahasa utama wisatawan China.

Dalam Lantern Festival ditampilkan kesenian Barong Sai dan Whusu dari kesenian China. Sementara dari kesenian Bali ditampilkan beberapa tarian Bali yang dibawakan mahasiswi Poltekpar Bali yang sama-sama tampil memukau.

Direktur TCI F. Par Unud Dr. I Made Sendra, M.Si., mengungkapkan, lantern festival merupakan rangkaian dari spring festival menyambut Hari Raya Imlek. Lantern festival dikenal juga dengan Cap Go Meh. Cap Go Meh termasuk tradisi Imlek yang dilaksanakan pada tanggal ke-15 bulan pertama tahun baru Imlek.

“Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 sekaligus penutupan perayaan tahun baru Imlek. Cap artinya sepuluh, go lima dan meh malam. Jadi maknanya perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari dan ditutup dengan Cap Go Meh,” jelas Sendra.

BACA JUGA:  Pemkot Denpasar Dukung Siswa Yang Akan Berlaga di Thailand Inventors Day 2025

Menurut Sendra, setiap perayaan dalam siklus tahunan masyarakat Tiongkok secara umum dirayakan sebagai pesta rakyat. Tiongkok atau China pada masa lalunya adalah masyarakat agraris, sama dengan Indonesia, khususnya lagi Bali.

Disebutkan Sendra, lantern festival di Kampus Poltekpar Bali, Nusa Dua, Badung, itu merupakan implementasi dari kerja sama yang telah dijalin antara TCI FPar Unud dengan Poltekpar Bali.

Pada Lantern Festival 2024 ini,
pihaknya memang menyasar sekolah-sekolah tinggi pariwisata untuk meningkatkan kompetensi sivitas akademikanya, khususnya dalam menguasai bahasa Mandarin, mengingat kunjungan wisatawan China ke Bali sangat tinggi.

Pasca-Covid-19, pada kuartal I tahun 2024, wisatawan asal China tercatat menduduki posisi kedua setelah Australia. Sendra berpendapat, hal ini membuktikan recovery wisatawan China sudah pulih setelah pandemi.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) baik di tataran lembaga pendidikan dan non formal, contohnya dengan memberikan pelatihan bahasa Mandarin kepada 85 orang pramuwisata/guide.

“Kami pilih guide-guide asli Bali (untuk diberikan pelatihan bahasa Mandarin-red) yang paham adat budaya Bali. Kami yakin kalau guide Bali tidak mungkin tega menodai kebudayaannya sendiri. Sehingga saat meng-handle tamu, mereka bisa memberi penjelasan dengan benar,” kata Sendra, didampingi Direktur China TCI Prof. Tao Xian Guang.

Pada kesempatan yang sama Wakil Direktur I Poltekpar Bali Dr. I Gusti Agung Gede Witarsana, S.ST.Par., MM., CHE., kolaborasi dengan TCI F. Par Unud merupakan langkah pengembangan kapabilitas Sivitas Poltekpar Bali mengingat kampus yang berdiri sejak 1978 ini mengusung visi misi berstandar internasional.

BACA JUGA:  ITEKES, Kampus Kesehatan Kebanggaan Bali, Ini Info Penting bagi Calon Mahasiswa Baru

Peningkatan kemampuan berbahasa Mandarin, katanya, merupakan sebuah keniscayaan bagi mahasiswa dan dosen, sebab Bali adalah destinasi pariwisata dunia. Jutaan wisatawan asing datang, termasuk yang mendominasi berasal dari China.

“Kerja sama kami dengan TCI sudah dilakukan berupa program beasiswa, fasilitasi dosen bahasa Mandarin. Dan mulai semester ini, kami buka pilihan bahasa Mandarin bagi mahasiswa, melengkapi pilihan bahasa Jepang, Jerman dan Perancis sebelumnya,” terangnya.

Peluang mempelajari bahasa Mandarin juga terbuka untuk dosen-dosen Poltekpar Bali yang ingin mendalaminya. Pengajar sendiri disediakan oleh TCI FPar Unud. Ia menyebut, mahasiswa sudah menunjukkan ketertarikannya. Salah satu indikatornya melihat antusiasme mahasiswa menyaksikan lantern festival.

“Antusiasme mahasiswa untuk belajar bahasa Mandarin sangat tinggi. Sebagai pengelola jurusan usaha perjalanan pariwisata sangat erat kaitannya dengan tour operator dan guiding yang membutuhkan bahasa Mandarin dan peluangnya sangat tinggi dalam dunia kerja nanti,” pungkasnya. (Art)