KAT UNR Kelompok 9, Edukasi Pengolahan Sampah Berbasis Sumber

IMG-20221119-WA0001

DENPASAR, diaribali.com-Pengelolaan sampah organik berbasis sumber tampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, khususnya di Kota Denpasar. Dalam hal ini Universitas Ngurah Rai (UNR) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) di Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar.

Ketua Pembimbing Kelompok 9 KAT UNR, Bagus Arya Wijaya, SE., Ak., MM.,CFP mengatakan, PKM Tahun 2022 ini berkolaborasi dengan Yayasan Tegeh Sari yang memfokuskan pada pengolahan sampah organik serta pemanfaatan hibah yang diberikan oleh Astra dalam hal penyediaan mesin pencacah sampah plastik.

Keterlibatan pihak UNR, kata dia, untuk menghitung bagaimana pemanfaatan dana hibah untuk penyediaan mesin pencacah sehingga studi kelayakannya dapat diketahui agar tidak membebankan pihak yayasan.

“Kehadiran KAT UNR diharapkan dapat membantu dari studi kelayakannya, jadi ketika mesin datang kita tahu kemana pangsa pasarnya, bagaimana perhitungan biaya operasionalnya, dan kemana mencari bahan baku apakah dari banjar sudah disediakan untuk pengelolaan sampahnya,” kata Bagus Arya, Sabtu (19/11).

Tak hanya itu, KAT yang diikuti 17 orang mahasiswa ini juga melakukan berbagai program lainnya yakni aplikasi bank sampah, kebersihan lingkungan dan penghijauan kebun berdaya, pelatihan koperasi Banjar Tegeh Sari serta penyediaan komposter.

“Kita juga memberikan pot komposter yang nantinya kita akan pantau perkembangannya. Apakah masyarakat sudah sadar tentang pemilihan sampah dan memasukan sisa sampah organik sebagai bahan dari pupuk komposter untuk tanaman,” kata dia.

BACA JUGA:  Unwar dan UGM Berkolaborasi dalam KKN Nasional di Kabupaten Karangasem

Bagus Arya menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terkait pemahaman tentang pemilihan sampah. Pendataan tersebut berproses melalui google form dengan melibatkan pokja di desa setempat.

Terkait kendala selama KAT berlangsung, hampir tidak ada yang menghambat secara signifikan karena pihaknya terus berkomunikasi baik dengan pihak astra maupun pihak banjar.

“Jadi sudah ada pembagian tugas yang jelas, seperti sekarang kita lebih focus di kebun berdayanya karena kita dari awal ingin mengedukasi ke masyarakat bahwa pemilihan sampah dimulai dari sumber yaitu rumah tangga masing-masing. Terutama sampah organic bisa diolah kembali,” jelasnya.

Kegiatan ini telah berlangsung sejak 15 Oktober dengan melibatkan dosen pembimbing Dr. Ir. Putu Doddy Heka Ardana, ST., MT., IPM., Yudistira Adnyana,SE.,MSi., Dr. Drs. I Made Sumada, MM. M.Si., Dr. Cokorda Gde Swetasoma, MH., Dr. I Wayan Kandi Wijaya, SE., Ak., MM., CA

Pada saat yang bersamaan juga digelar Festival Kesehatan 2022 Astra yang dihadiri Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi, Wakil Gubernur Bali, Tjok. Oka Sukawati, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Zor